Minggu, Maret 01, 2009

Perkembangan Kondisi IKE s.d. 22 Februari 2009

Sejak Desember 2008, aku berusaha untuk bisa mengajak dik Ike melakukan kontrol rutin sebulan sekali ke RS Persahabatan. Aku ‘gak mau lengah, sebulan pun. Dari referensi yang kudapat, penyebaran kanker diibaratkan bagai deret ukur, cepat sekali, malah nyaris tidak sebanding dengan prosentase daya kerja dari pengobatan medis yang diberikan. Namun it’s just a theory. Jangan sekali-lagi putus asa dari rahmat Allah. Tetaplah ikhtiar sesuai syar’i. Ada kekuatan diatas segala kekuatan. Kekuatan Allah SWT.


Konsultasi yang dilakukan bulan lalu (Januari) dengan dr. Elisna di Griya Puspa RS Persahabatan, ternyata hanya konsultasi. Padahal kita sangat berharap waktu itu ada pengambilan cairan pleura. Dr Elisna berpendapat bahwa pengambilan cairan itu hanya incidental, ketika pasien merasa sesak. Dan itu bukan solusi yang signifikan bagi dik Ike yang produksi cairan pleuranya tidak sebanyak 5 bulan lalu (berdasarkan perbandingan hasil rontgen termasuk hasil rontgen pada hari itu juga). Saat kami tanyakan, apakah ada obat atau cara untuk menghentikan produksi cairan itu, Dokter rujukan di RS Persahabatan itu menjawab diplomatis bahwa ilmu kedokteran belum sampai pada tahap tersebut. Aku lalu berfikir, bahwa untuk kasus penyakit yang diderita isteriku, harapan melalui pengobatan dengan cara medis tinggal 50%. Hal itu bukan berarti ada keputusasaan pada kami. Tapi, Bagaimana bisa berharap banyak jika yang menanganinya sudah mengatakan bahwa ilmu-nya sudah tidak bisa menjangkau itu. Kesimpulan yang bisa kuambil, bahwa tidak ada lagi tindakan medis untuk mengobati kanker paru yang diderita isteriku.

----------------

Setelah kemoterapi ke-enam pada akhir Nopember 2008, kegiatan di rumah yang rutin dilakukan adalah jalan-jalan pagi, konsumsi jus buah sehari tiga kali, konsumsi jus Tahitian noni, madu habbassaudah, konsumsi sayuran, refreshing otak, dan beberapa kegiatan lain yang menurut kami mendukung penyembuhan. Ike harus menjaga makanannya dari kandungan bahan2 pengawet, termasuk daging. Salah satu hal yang mendukung hal itu adalah, Ike dari dulu memang vegetarian!. Namun diakui bahwa terdapat penurunan asupan makanan yang dikonsumsi.

Sampai dengan akhir bulan Januari 2009, Alhamdulillah kemampuan Ike berjalan kaki bisa dikatakan lebih kuat dari sebelumnya. Kalau beberapa bulan lalu nafas tersengal hanya untuk menempuh 10-an meter, sekarang jalan dari rumah ke Masjid yang jaraknya +/- 500meter sudah bisa dilakukan nyaris tanpa nafas tersengal. Batuk yang dulu, sekarang sudah tidak ada lagi. Tetapi sekarang posisi bahu kiri lebih rendah dari pada bahu kanan. Menurut Dokter sih, ada penciutan ukuran paru sebelah kiri. Paru2 yang selama ini mengandung cairan.

Awal Februari 2009, kami melanjutkan kontrol bulanan ke dr. Elisna. Lagi-lagi tidak dilakukan tindakan punksi. Akhirnya kami meminta dokter untuk membuat pengantar CT-Scan, sekaligus minta agar dilakukan pemeriksaan darah. Seperti biasanya, untuk CT-Scan yang menggunakan askes di Griya Puspa, harus dilakukan penjadwalan. Artinya CT-Scan bagi pemegang kartu Askes tidak dapat dilakukan secara tiba-tiba. Jadwal CT-scan kami adalah 12 Februari 2009.

Rabu 11 Februari, aku mendapat informasi dari Neni Dianasari, salah seorang IPC Tahitian Noni International, bahwa pemeriksaan Cyfra 2.11 (tumor marker) untuk mendiagnosis sebaran kanker dapat dilakukan di Prodia (Kramat Raya) atau di Pramita (Matraman). Namun setelah kukonfirmasikan, ternyata Prodia tidak lagi melayani cyfra.
Bagi peng-konsumsi TNJ seperti halnya istriku, cyfra ini diperlukan untuk mengetahui dosis yang paling tepat dalam mengkonsumi TNJ.

Kamis, 12 Februari,
Hari ini aku mohon ijin tidak masuk kantor kepada pimpinan untuk mengantarkan Ike menjalani CT-Scan plus kontras di Griya Puspa dengan menggunakan Askes.
CT-scannya sendiri hanya sekitar 20 menit, tapi menunggu giliran discan itu yang harus ekstra sabar, karena bisa sampai 2 jam. Hasil CT-scan ini baru bisa diambil paling cepat 2 hari setelah dilakukannya CT-scan. Itu berarti hari Senin depan. Kurasa hal-hal yang seperti inilah yang seharusnya bisa dibenahi manajemen Griya Puspa.
Sebenernya, foto ct-scan dan penjelasan tertulis dari dokter Radiologi bisa dikeluarkan dalam satu hari kerja. Namun hal itu hanya berlaku bagi Pasien umum. Kenapa sih harus dilakukan diskriminasi penyerahan hasil scan antara Pasien umum dengan pasien Askes padahal dua-duanya bisa diberlakukan sama (selesai dalam 1 hari kerja)? Kenapa sih hasil ct scan untuk pasien Askes diperlambat sampai dua hari kerja? Apakah mereka (manajemen Griya Puspa) tidak berfikir betapa pentingya hasil itu bahwa waktu dua hari untuk seorang pasien kanker stage IIIb adalah pertarungan antara hidup dan mati.? Alasan bisnis? Lalu dimanakah hati nurani?
Tapi, the show must go on…

Setelah dzuhur di RS Persabahatan, kami langsung ke klinik Pramita di Matraman untuk meminta dilakukan pemeriksaan darah guna mengetahui penanda tumor (tumor marker) yang istilah laboratoriumnya, cyfra 21.1. Biayanya 450ribu. Ternyata hasil laboratorium ini baru bisa diambil pada Kamis minggu depan. Koq lama? Usut punya usut, ternyata Pramita mengeluarkan hasil cyfra 21.1 itu setiap hari Kamis. Jadi, jika pemeriksaan cyfra dilakukan pada hari Rabu, maka hasilnya bisa diperoleh keesokan harinya (1 hari). Atau jika pemeriksaan dilakukan pada Kamis sebelum jam 9 pagi, sore hari hasilnya sudah bisa diambil. Klinik ini buka mulai pukul 6 pagi.

Minggu, 15 Februari 2009
Dua atau tiga hari lalu, beberapa IPC di Tah itian Noni (Pak Slamet, Pak Piter, dan Neni Diana) memberikan informasi acara “Health Talk” yang dilaksanakan hari ini di Kantor Tahitian Noni di Menara Anugerah, Kuningan Jaksel.
Kawan2 ini betul2 mensupport informasi bagiku. Informasi tentang acara2 penting di TNI (Tahitian Noni Internasional) banyak kuperoleh dari mereka, baik melalui email maupun telpon. Mereka merekomendasikan agar aku dan Ike bisa hadir dalam “health Talk” kali ini.

Hari ini adalah jadual Ike untuk melakukan terapi bekam. Terapi ini dilakukan di Rumah Sehat Thibbun Nabawwiy di dekat Masjid Taqwa Kayu Manis II Jakarta Timur, di Klinik-nya Pak Slamet. Terapist-nya mBak Lilis, isteri Pak Slamet sendiri. Sebulan sekali kami (Ike dan aku sendiri) dibekam di klinik ini, rata-rata bekam dilakukan sekitar 1 s.d. 2 jam. Selesai bekam, ba’da dzuhur, bersama Pak Slamet kami menuju Kantor Tahitian Noni untuk mengikuti acara “health Talk”-nya dr. Amarullah Siregar.

Hari ini kami memberikan testimony penggunaan Tahitian Noni Juice di hadapan peserta healt talk. Beberapa hari sebelumnya, Pak Slamet dan Pak Piter memang mengajukan nama kami untuk memberikan testimony di Menara Anugerah. Mereka menilai bahwa dalam kondisi dengan penyakit kanker paru seberat yang dialami Ike, kondisi fisik Ike tetap terlihat fit.

Topik pembahasan health talk kali ini adalah tentang kanker.
Faktor pemicu kanker dikategorikan sebagai Nuclear Factor kafa Beta (NF-kβ). NF-kβ diaktifkan oleh berbagai unsur; misalnya karsinogen, stress, infeksi, endotoxin, dll. Tapi yang bikin aku terperangah adalah ketika sang Dokter menerangkan bahwa kemoterapi yang dipercaya kalangan medis sebagai salah satu jalan dalam membasmi kanker, justru merupakan salah satu pengaktif NF-kβ, pemicu kanker itu sendiri. Menurut pengakuan sang Dokter, Dia adalah dokter yang tidak menyetujui penggunaan kemoterapi dalam pengobatan penyakit apapun termasuk kanker.

Acara ini berlangsung sejak 13.30 s.d. 17.00.
Banyak hal baru tentang kanker yang kudapat dalam pertemuan ini yang tidak didapat dari dokter2 yang selama ini merawat isteriku.

17 komentar:

'Ndrie mengatakan...

Subhanallah..Allahu Akbar...terharu pisan baca postingan ieu..betapa sabar, tegar dan setia nya Kang Sae, berjuang bersama istri tercinta, berusaha "melawan" sakit dengan doa dan ikhtiar tiada lelah...semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan untuk Kang Sae sekeluarga..Allahuma rabban nasiian adzhibil ba'sa,asyfi antasy syaafii laa syifaa'an laa yughaadiru saqoman..Yaa Allah, jauhkan penyakit itu & sembuhkanlah ia, Engkaulah yang menyembuhkan, tak ada obat selain obatMu...Amiin ya robbal alamin

Cintha'89 mengatakan...

Allahu akbar..
Betapa bahagianya Ike...kamu memang memiliki suami yg betul" peduli akan segala hal ttg kamu dan ank".
Sedikit sekali suami yg memiliki jiwa seperti kamu...Syaenan...
Sebagai teman sebangku kamu aku salut....aku acungkan jempol dua dech buat kamu...(jgn takabur ya...).
Dengan Usaha dan Doa...mudah"an Allah kasi keajaiban yg tidak terkira buat kalian sekeluarga.Amin

Anonim mengatakan...

Haturnuhun komen-nya 'Teh Hajjah dan 'Tih. Saya mah cuma meniatkan apapun yg saya lakukan utk keluarga, adalah mengharap keridhoan Allah SWT. Mhn tetap bantu kami dg do'a.

kertasklik mengatakan...

Allah maha besar... Selagi kita mau usaha Insya Allah ada jalan keluar... Semoga diberi kesabaran dan ketabahan...

Anonim mengatakan...

Ieu teh Rina? saya pangling euy...
Kunaon fotona nu ieu teu aya di fesbuk?
Nuhun sudah ngasih komen dan dukungan do'a melalui blog saya.
Semoga usahanya semakin sukses ya, Rin

keluarga Anam mengatakan...

Semoga ALLAH SWT memberikan ketabahan pada keluarga kang Saenan , dan kesembuhan utk Ike

Mas Saenan mengatakan...

Terima kasih, mas Anam.
tetaplah bantu kami dengan do'a, karena itu menjadi spirit bagi Ike

Noeyra Septinoor mengatakan...

Subhanallah...Akang memang orang yang tabah, jangan berputus asa dari rahmat Allah ya kang... saya mah baru tahu sekarang, kalo Ny. sakitnya berat begitu. Semoga Allah memberi kesembuhan untuk istri, bagi Allah tak sesuatu pun yang tidak mungkin, karena Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu...

Mas Saenan mengatakan...

Haturnuhun Bunda Hafidz. Smoga Allah memberikan yg terbaik untuk kami dan untuk kita semua.

Unknown mengatakan...

assalamulaikum, ww
Jadi ikut nyelonong nich, soalnya dikasi tanggung jawab klarifikasi massage di blog ini oleh pihak managemen RS Persahabatan(nggak mesti sih kan ini masalah opnini sesorang sah sah aja sih menurut saya)
Pak saenan kalau bu ike yg dimaksud ini benar pasien yang juga saya fikirkan. Sebagai dokter plus manusia biasa saya juga salut habis dengan pak sae mendampingi istrintya dengan sangat luar biasa, Mungkin nyaris ribuan sudah pasien dengan berbagai jenis penyakit paru yang saya rawat, res[pons keluarga khusus suami atau istrinya macam macam. Ada yang membuat bahagia tetapi tidak jarang juga bikin miris hati.
Masalah kanker parunya saya no commen lah, samapai saat ini kanker paru dengan efusi pleura itu prognosisnya buruk (saya nggak akan pernah membicarakan berapa batas umur karena itu diluar kompetensi saya sebnagai manusia). Tentang pengobatan, pro kontra pasti ada, masing masing pihak punya argumen saya terbuka aja. Toh akhirnya pilihan ada di pasien mau yang mana yang terbaik menurut mereka, hanya perlu dipahami saat ini seorang penderita kanker harus bersyuhkur mempunyai fasilitas askes, luar biasa karena pilihan terapi ada dalam fasilitas askers hanya ya itu tadi keluhan birokrasi, apaboleh buat saya sebagai klinisi nggak bisa bikin apa=-aapa karena itu urusan menegarial lah. Buat saya bu ike contoh tentang seorang pasien kanker denga stadium akhir yang samapi saat ini sukses menghalangi progresivias penyakitnya berkat tekat dan kemauan untuk melawan itu. Terus berjuang pak, pilihan terapi lain buat saya nggak masalah selama saya masih dizinkan mengonkrol dan memberikan opini pada saat kontrolnya. Masalah cairan itu memang nggak perlu dikeluarkan selama klinis oke karena prosesnya akan berulang terus untuk mengisi cavum yang kosong.
wassalam
dr. Elisna Syahruddin,RS Persahabatan.

Martha's mengatakan...

Punten Kang Sae,kumaha damang? :)
Sebelumnya salam kenal buat akang&keluarga..Saya menemukan blog Akang waktu lg search ttg restaging Ca paru, karna Mamah saya, 61th jg penderita&survivor sejak terdiagnosa std.3B, akhir Jan'08.. Sdh selesai rangkaian kemo&radioterapi di Dharmais.Puji syukur bgt,smp skrg kondisinya baik, mandiri dlm aktivitas sehari-hari.Meski sjk Feb'09 ad effusi,tp tak pernah sesak.Teh Ike sndiri gmn prkembangan terakhirnya, Kang?Mamah rutin olahraga+jemur pagi,konsumsi Cryptomonadales- sejenis ganggang hijau - dari smart life, jus buah+ sayur 2x sehari, & pantang seafood, daging merah,buah/ sayur yang tak diperbolehkan untuk kanker. Desember nanti restagging. Doakan hasilnya bagus.. Tetap semangat Teh Ike& Kang Saenan!! Kita terus berjuang melawan kanker. ORA et LABORA.Salam sejahtera buat Akang&kel.

Diana mengatakan...

Pak Saenan,
Saat ini Ibu saya juga mengalami spt penyakit seperti Ibu Ike, Dokter memvonis Ibu saya mengidap adenokarsinoma stadium lanjut (saya menanyakan ke dokter berapa stadium kanker Ibu saya..tapi dokter selalu mengatakan sudah stadium Amat Paling Besar...yah saya beranggapan sendiri jawaban dokter adalah..stadium 4).
Pak Saenan, bagaimana kondisi Ibu Ike saat ini ? Mohon saran dari Pak saenan, konsumsi obat/minuman/makanan apa saja yang memang terbukti cocok dengan kondisi Ibu Ike ?
Sebelum dan sesudahnya, saya ucapkan terimakasih sebesar2nya...

Kang Saenan mengatakan...

dr. Elisna,
Pertama, saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dokter mampir di blog ini. Kedua, saya mohon maaf karena sejak meninggalnya istri saya, Ike Herawati (16 Agustus 2009) saya jarang membuka blog ini dan lebih menyibukkan diri dengan pekerjaan saya.
Secara pribadi, saya mengucapkan terima kasih atas layanan yang diberikan oleh RS Persahabatan. Kalaupun ada hal2 yang saya tulis dan tidak berkenan, mohon dimaklumi karena saya hanya bercerita yang pada intinya saya ingin pasien atau keluarga pasien dengan kasus yang sama dengan almrhumah Ike bisa tetap tegar dan ikhtiar. Tentang birokrasi yang simpel atau rumit, saya rasa itu juga relatif, dokter. Namun tahap2an birokrasi 2 tahun lalu yg saya alami di RSP saya rasa sudah cukup simpel.
Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih atas perawatan dan pelayanan RSP terhadap almarhumah Ike selama hampir 12 bulan, termasuk perawatan dari Para Perawat dan Dokternya. Semoga Allah swt jua yang akan membalas kebaikan itu, aaminn ....

Kang Saenan mengatakan...

mBa Martha,

Mohon maaf karena saya baru mengomentari komentar mba di Blog saya. terus terang sejak April 2009 saya sudah jarang mampir di blog saya sendiri karena memang waktu saya dipergunakan untuk merawat istri saya.

Alhamdulillah, saya sehat, mBa. begitu juga dengan anak2. Semoga Allah swt memberikan kesembuhan kepada Ibu-nya mBa Martha, aamiin ...

Ike Herawati, wanita sholihah itu, telah dipanggil keharibaan Ilahi pada 16 Agustus 2009 yang sejak April 2008 berjuang melawan adenokarsinoma stadium 3b. Semoga Allah swt menempatkan Beliau di tempat yg mulia dan kami selalu diberikan ketabahan dalam keimanan, aaminn ...

Kang Saenan mengatakan...

mba Diana,

di tulisan2 saya dlm blog ini, saya sering menulis tentang apa yang kami lakukan dalam perlawanan dengan adenokarsinoma. mba Diana bisa membacanya disana. Atau kalau mau mengutip yel2 kampanye Pak Gubernur DKI: Serahkan pada Ahlinya :), mBa Diana bisa bertanya langsung kepada dokter yang menanganinya.

Tentang pengobatan alternatif selain medis, saya hanya mengingatkan agar tetap berobat dengan hal2 yg syar'i, yang tidak membuat kita melakukan syirik, kdan berusahalah tetap tegar dalam merawat Pasien.
Jika kita memperlihatkan kekhawatiran kita pada pasien, hal itu hanya akan membuat Pasien terpukul secara psikologis yang berdampak pada stabilitas fisiknya.

Semoga Allah swt mengembalikan kesehatan Ibu-nya mBa Diana. aamiin ..

Martha's mengatakan...

Saya ikut berbela-sungkawa Mas, atas yg telah terjadi.. Berdoa kekuatanNYA slalu diberikan u/ Mas& keluarga menjalani hari2 ke depan... Amin

Kang Saenan mengatakan...

mBa Martha, terimakasih.
semoga kita semua diberi kekuatan untuk tetap menunaikan amanah yang telah dititipkan kepada kita, aamiin..