Jumat, Desember 19, 2008

Kemoterapi Kelima dan Keenam (5 s.d. 11 Oktober dan 28-10 s.d. 02-11 2008)

Bulan-bulan Oktober dan Nopember ini, kesibukan di kantor sangat membutuhkan efektivitas pemanfaatan waktu, meskipun selama ini pun kita setiap hari kerja selalu menggunakan waktu istirahat untuk menyelesaikan pekerjaan. Aku terbiasa menggunakan waktu istirahat hanya untuk sholat dzuhur dan makan siang. Kesibukan ini juga berakibat pada tidak terurusnya blog ini. Beberapa bulan lalu, aku memanfaatkan sela-sela jeda waktu kerja di kantor untuk menulis blog, kadang-kadang juga memanfaatkan waktu tengah malam di rumah untuk menulis blog setelah sholat malam dengan isteriku.


Kemoterapi kelima dan keenam dijalani seperti kemoterapi sebelumnya. Yang agak berbeda dari kemoterapi kelima dan keenam ini adalah efek samping paska kemo.
Dua hari setelah kemoterapi kelima, Ike masih merasakan kesemutan pada telapak kaki dan telapak tangan. Nafsu makan masih belum ada karena rasa hambar di lidah. Rasa ngilu di persendian, dan rasa sakit di sekujur badan juga masih dirasakan setelah kemoterapi kelima. Biasanya semua itu dirasakan sampai hari kelima setelah kemo.

dr Endah, Sp.P melakukan punksi pleura karena dari hasil foto rontgen masih terlihat adanya cairan di paru-paru sebelah kiri. Punksi yang ke-10 ini dilakukan sebelum menjalani kemo. Dalam punksi kali ini, selain 500cc cairan pleura yang dikeluarkan, juga dilakukan tindakan manual pengeluaran gelembung udara dari paru-paru. Ternyata setelah beberapa kali menjalani punksi pleura, terdapat kemungkinan masuknya udara dari luar melalui lubang injeksi. Alhasil, tindakan punksi kali ini memakan waktu kurang lebih 2,5 jam. Berbeda dengan cairan pleura sebelumnya, cairan kali ini berwarna jauh lebih bening jika dibandingkan dengan cairan pleura sebelumnya. Kami berdo’a mudah-mudahan ini pertanda baik bagi kesehatan Ike.
Pada kemo kelima dan keenam ini, obat yang digunakan masih tetap 9 botol anzatax dan 2 botol carboplatin yang dicampur dengan cairan NaCl.

Satu hari setelah kemoterapi keenam, kami dizinkan pulang. Hari kedua setelah kemo keenam ini, ada rasa sakit yang teramat sangat di sekujur badan Ike. Aku masih ingat ketika Ike menelponku sambil menangis menahan rasa sakit itu. Tak ada yang bisa dilakukan ketika itu selain meminta pertolongan Allah SWT. MP3 ruqyah yang kudownload dari internet dan audio alma’tsurat dari ustadz Slamet hampir tiap saat diperdengarkan menggunakan earphone. Ike berupaya tidak tergantung pada obat pereda nyeri yang dalam racikannya mengandung codein. Selain itu, aku pun berupaya memberikan semangat dalam perjuangan isteriku melawan kanker ini. Aku menangis di tahajjud-ku memohon pertolongan Allah untuk kesembuhan isteriku. Aku menangis membayangkan rasa sakit itu…

Sampai hari kelima paska kemo keenam, rasa sakit dan berbagai perasaan tak menentu menemani Ike. Meskipun demikian, do’a-do’a kami memohon kesembuhan kepada Allah tak henti-hentinya kami ucapkan selain upaya menjalani pengobatan dengan metode kedokteran dan terus mengkonsumsi Tahitian noni juice. Allahumma robbannaas, adzhibil ba’tsa wasyfi, Anta Syaafiy, Laa Syifaa’a illa syifaa uka, syifaa’an laa yughodiru saqoma.
Baca Selengkapnya...

Selasa, Oktober 14, 2008

KEMOTERAPI KEEMPAT

10 s.d. 13 September 2008

CT-scan thorax menjadi salah satu prosedur sebelum menjalani kemoterapi keempat. Dari hasil CT-scan ini, pengobatan kanker paru dengan kemoterapi dievaluasi, terutama evaluasi terhdapa tingkat keberhasilan kemoterapi. Prosedur lainnya – seperti pemeriksaan urine dan darah-tetap dijalani. Mulai saat ini, Dokter yang menangani isteriku adalah dr. Endah, Sp.P

Dari hasil CT-scan ini, dokter radiologi di RS Persahabatan menyatakan bahwa ada pengecilan ukuran lesi (tumor) di paru kiri. Pengecilan diperkirakan mencapai 50%. Ada rasa syukur kehadirat Allah SWT atas kenyataan ini. Aku berfikir bahwa ini adalah buah dari do’a-do’a yang dimohonkan, dari TNJ dan spirulina yang terus dikonsumsi, dari ketabahan dan ketawakallan, dan dari dukungan keluarga, kerabat, dan kawan-kawan.



Paska kemoterapi ketiga, efek kemoterapi tidak terlalu dirasakan. Tidak seperti kondisi paska kemo sebelumnya. Diare dan mual serta hilangnya selera makan memang ada selama 3 hari paska kemo ketiga.
Prosedur untuk rawat inap dan kemoterapi keempat di RS Persahabatan masih seperti prosedur sebelumnya. Obat-obatan untuk kemoterapi juga masih terdiri dari 8 botol anzatax dan 2 botol carboplatin. Tetapi, aku harus mendapatkan satu kantong darah B dari PMI karena ketika pemeriksaan darah, hemoglobin isteriku dibawah ambang batas toleransi kemo. Untuk prosedur permintaan darah ini, aku mendapatkan pengantar dari Ruang Soka Bawah tempat isteriku dirawat. Surat Pengantar ini dibawa ke PMI yang letaknya didalam areal laboratorium 24 jam RSP. Beruntung karena persediaan darah B di laboratorium ini mencukupi.
Darah ini dimasukkan ke tubuh isteriku melalui selang infus selama 4 jam.

Kemo mulai dilaksanakan pada Kamis malam tanggal 15 September pkl.00.00 WIB dan berakhir pada Jum’at malam. Hari Jum’at sore aku menyelesaikan semua pembiayaan perawatan. Satu hari paska pelaksanaan kemo, dilakukan punksi pleura karena berdasarkan hasil rontgen paru kiri ternyata masih terdapat banyak cairan. Dari punksi kali ini, cairan yang berhasil dikeluarkan mencapai + 750cc.
Sore hari-nya kami diizinkan pulang.
Baca Selengkapnya...

Hadiah Buku dan Terapi Bekam

Beberapa hari lalu paska kemoterapi ketiga, Amrullah-temen kuliah dulu yang sama-sama di Kantor pusat memberikan sebuah buku bagus. Buku itu berjudul “Zikir Menyembuhkan Kankerku” karangan Prof. Dr. H.M. Amin Syukur, MA. Buku yang mengisahkan pengalaman seorang penderita Kanker Ganas yang telah divonis hanya bertahan hidup selama 3 bulan dan maksimal 1 tahun.


Banyak pelajaran yang bisa diambil setelah membaca buku itu. Untuk melawan kanker, memang diperlukan perjuangan yang gigih dalam menjalani terapi-nya. Selain itu, kekuatan do’a juga mengambil peran penting. Mungkin inilah yang sering dikatakan faktor medis dan non medis. Alhasil, sang penulis bisa bertahan hidup sampai sekarang, padahal pada tahun 1997 dia sudah divonis hanya bertahan hidup paling lama 1 tahun.
Buku itu menjadi salah satu motivasi diri untuk tetap berusaha berjuang melawan penyakit. Seberat apapun penyakit itu,. karena menurut Islam semua penyakit ada obatnya.

Terapi Bekam
Hari Selasa (9/9) sore kami meninggalkan Bogor menuju Jakarta. Kami singgah di Klinik Herba Thibbun Nabawi milik ustadz Slamet di Jl. Kayu Manis II, Jakarta Timur di belakang Masjid Attaqwa. Kami sudah bikin janji untuk dilakukan terapi bekam (hijamah), salah satu terapi cara Rasulullah yang kami yakini bisa mengobati berbagai macam penyakit.

Aku sendiri sudah merasakan keberhasilan terapi bekam untuk mengobati sakit maag. Sekitar tahun 2005, ketika masih di Kota Tanjungbalai, aku mengidap penyakit maag. Terapi medis dengan cara pemberian antasida ternyata hanya sebatas meredakan nyeri lambung beberapa saat. Sebenarnya sudah lama aku ingin mencoba terapi Rasulullah ini, tapi di Tanjungbalai ketika itu aku tidak menemukan ahli bekam. Ketika tahu bahwa di Kota Kisaran (+ 23 km dari Tanjungbalai arah ke Medan) telah berdiri klinik bekam (Fatahillah Ruqyah Center), aku mendatanginya. Aku pun diterapi. Alhamdulillah, sejak saat itu penyakit maag-ku sembuh. Sampai sekarang, aku tidak lagi merasakan nyeri lambung akibat maag. Bahkan makanan pantangan untuk orang berpenyakit maag sudah bisa kunikmati.

Hari ini, di Klinik ini, Ike diterapi bekam. Kami hanya punya keyakinan bahwa pengobatan hijamah (bekam) ini adalah pengobatan yang diajarkan Nabi. Pasti ada rahasia positif yang terkandung didalamnya. Kelak, kami juga akan melakukan terapi ruqyah. Waktu yang dibutuhkan sekitar satu jam untuk terapi ini. Pasien wanita ditangani oleh terapis perempuan, sedangkan terapis pria menangani pasien pria.
Usai diterapi bekam, kami berbincang dengan beberapa orang terapis, termasuk ustadz Slamet, Pengelola klinik thibbun nabawiy.

Kami menginap di klinik ini. Letaknya sekitar 3 km dari RS Persahabatan, sehingga kami bisa lebih pagi tiba RSP keesokan harinya yang memang dijadwalkan untuk CT-scan Thorax dengan kontras.
Baca Selengkapnya...

Kamis, September 25, 2008

TAHITIAN NONI JUICE (2)

Manfaat Proxeronine pada Tahitian Noni Juice
sumber : www.noniorigin.com

Tahitian NONI Juice mengandung zat yang disebut PROXERONINE yang merupakan bahan baku dari alkaloid XERONINE. PROXERONINE dalam Tahitian NONI Juice diserap oleh tubuh dan diolah menjadi XERONINE dengan menggunakan enzim PROXERONINASE dan SEROTONIN (Hormon) yang ada di dalam tubuh.

XERONINE merupakan alkaloid hidup yang akan diserap oleh sel-sel tubuh. XERONINE mengaktifkan kembali sel-sel yang mati sehingga proses respirasi dari sel kembali berjalan, nutrisi yang kita konsumsi akan diserap sempurna dan kotoran dari sel akan dikeluarkan dari tubuh sehingga sel-sel yang sakit akan disehatkan kembali. Tahitian NONI Juice akan menyeimbangkan atau menormalkan kembali fungsi tubuh.


Menurut hasil penelitian Dr. Heinicke, ahli biokimia yang dimuat dalam Bulletin of the National Botanical Garden (1985), Noni ternyata banyak mengandung Proxeronine yang merupakan bahan pembentuk Xeronine, sejenis alkaloid yang sangat penting untuk menggerakkan enzim-enzim dalam tubuh agar berfungsi secara sempurna. Kekurangan Xeronine dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan, seperti radang sendi, tekanan darah tinggi, gangguan akibat proses penuaan, bahkan kanker.

Untuk menanggulangi gangguan kesehatan yang disebabkan kurangnya produksi Xeronine oleh tubuh, mengkonsumsi Proxeronine tambahan dari luar akan sangat membantu untuk memulihkan berbagai gangguan kesehatan tersebut. Uniknya, jika dikonsumsi pada saat perut penuh, keampuhannya justru menurun. Ini karena pepsin dan asam lambung akan merusak enzim yang berfungsi memecah xeronine. Oleh karena itu, untuk keperluan pengobatan, ekstrak buah Noni sebaiknya dikonsumsi saat PERUT KOSONG.

Sejalan dengan penelitian Dr. Heinicke, seorang dokter asal Amerika Serikat, Neil Solomon MD PhD , juga menyatakan bahwa Tahitian Noni Juice memang bermanfaat dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Antara lain, kanker, sakit jantung, stroke, diabetes dan sebagainya. Dalam Nature’s Amazing Healer, Noni Solomon menyatakan Tahitian Noni Juice ternyata mengandung berbagai zat yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh, dalam kadar yang sangat tinggi. Seperti xeronine, proxeronine, serotonin, yang memiliki kegunaan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Manfaat Noni juga diakui oleh peneliti Jepang T. Hiramatsu. Dalam penelitiannya, Hiramatsu dan koleganya telah mengamati efek lebih dari 500 ekstrak tanaman tropis yang berkhasiat penangkal terhadap pertumbuhan bibit sel kanker. Ternyata ekstrak buah Noni terbukti paling efektif menumpas pertumbuhan sel kanker. Hasil penelitian yang dimuat dalam Cancer Letters 73 (1993) itu juga menyatakan bahwa senyawa obat yang ampuh untuk menumpas pertumbuhan sel kanker adalah damnacanthal.

Baca Selengkapnya...

Kamis, September 18, 2008

KEMOTERAPI KETIGA

(RS PERSAHABATATAN, 24 Agustus s.d. 1 September 2008)


Kondisi Ike tiga hari terakhir ini menjelang kemoterapi yang ketiga ini kulihat memang kurang fit. Namun kami tetap memenuhi ketentuan jadwal kemo. Prosedur yang dijalani untuk kemoterapi ketiga ini, sama dengan kemo yang kedua. Didahului dengan pemeriksaan terhadap urine yang ditampung selama 24 jam, dan pemeriksaan daerah. Kemo dilakukan pada hari Selasa (26/8). Obat-obatan yang diberikan juga sama (paclictaxel dan carboplatin).

Namun, effek yang dirasakan ternyata lebih berat dari kemoterapi sebelumnya. Satu hari paska kemo, Ike mual-mual, diare dan beberapa kali muntah, meskipun sebelum kemo telah di-injeksikan obat anti mual Ranitidine. Dokter Hezza memberikan resep New diatabs untuk anti diare tapi aku lupa obat anti muntahnya.


Sampai dua hari setelah kemo, kondisi Ike masih lemah. Itulah sebabnya dokter tidak mengizinkan kami pulang. Biasanya dua hari setelah kemo, kami diizinkan untuk pulang.
Tanggal 30 Agustus 2008, dokter melakukan punksi pleura (pengambilan cairan di paru-paru). Ini adalah punksi yang ketujuh sejak bulan Juni lalu. Pada pengambilan cairan ini, diperoleh 1000ml berwarna kehitaman. Kami selalu berharap, ketika diare do’a kami adalah semoga penyakit yang ada didalam tubuh Ike keluar bersama dengan diare-nya. Demikian juga ketika melihat cairan yang berwarna agak hitam itu, kami pun berdo’a semoga sel-sel kanker, sel-sel yang sudah dirusak kanker, dan penyakit-penyakit yang diakibatkan cairan itu, keluar bersama cairan pleura.
Hari ini, akhir Agustus 2008, dokter Hezza berdialog empat mata denganku. Dia memberitahukan progress kemoterapi dari yang pertama sampai yang ketiga ini. Aku tak akan menceritakan pembicaraan itu di blog ini. Aku hanya berharap, bantuan do’a dari pembaca untuk kesembuhan Ike. AKu yakin, do’a para pembaca mempunyai kekuatan yang maha dahsyat dari Sang Khalik untuk menyembuhkan kanker paru Ike, dan sekaligus bisa mematahkan teori kedokteran yang disampaikan oleh dr.Hezza.

Ramadhan di RS Persahabatan
Ahad 31/8, hari terakhir bulan Sya’ban 1429H. Kami belum juga diperbolehkan pulang. Harus kuakui, hari ini aku ingin segera keluar dari RS ini, mengawali Ramadhan besok dengan anak-anak di rumah Bogor. Tapi memang kondisi Ike belum memungkinkan karena hari-hari ini masih dalam masa pemulihan efek paska kemo. Entahlah, hari ini ada rasa sedih yang biasanya tidak kurasakan. Rasa rindu dengan anak-anak benar-benar menjadi beban yang menggelayut, apalagi besok Ramadhan. Ramadhan ini, kami ingin mengajarkan berpuasa pada si kembar. Kami juga ingin memonitor tadarusannya Ghifary, hal yang rutin dilakukan ketika Ramadhan. Ah, memang harus bersabar menghadapai ujian ini…..

Ahad malam, Masjid RS Persahabatan melaksanakan sholat tarawih 8 rokaat plus witir 3 rakaat. Full. Dinihari, tidak sulit untuk mencari tempat dan menu makan sahur. Di dalam RS ada kantin dengan berbagai menu yang buka 24 jam selama Ramadhan. Kalau mau pilihan lain, banyak warung tempat makan di luar areal RSP. Untuk kebutuhan jasmani, di RSP ini cukup memadai dan sangat membantu ketika menjalankan puasa.

Di moment Ramadhan ini, ketika do’a gampang terkabul, aku memohon pada Allah SWT agar penyakit yang diderita isteriku segera dihilangkan. AKu juga memohon semoga ketabahan, kesabaran, dan ketawakkalan selalu bersama kami dalam menjalani ujian ini.
"Allahumma robban naas, adzhibil ba’sa wasyfi Anta syafi. Laa syifaa’a illa syifa uka.
Syifaan la yughodiru saqoma."

“Ya Allah Tuhan (Pemelihara) Manusia, Hilangkan rasa sakit ini dan sembuhkanlah. Engkaulah Dzat yang Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari –Mu. Kesembuhan yang tidak mendatangkan penyakit.”

Selasa (3/9) kami diizinkan pulang ke Bogor setelah kondisi Ike memungkinkan untuk itu. Tapi protocol RS mengharuskan kami kembali untuk CT scan Thorax pada tanggal 11 September.
Baca Selengkapnya...

Jumat, September 12, 2008

KANKER PARU (Bagian 4 dari 4)

PENGOBATAN dan PERAWATAN

Pengobatan Bedah
Hanya diindikasikan untuk KPKBSK stage I atau II atau untuk pengobatan paliatif yaitu pada kondisi mengancam nyawa misal batuk darah masif, distres pernapasan karena sindrom vena kava superior, nyeri hebat pada Pancoast tumor, nyeri hebat pada sindrom pleksus brakialis. Jika pada saat bedah didapat pembesaran KGB maka semua harus diangkat dan pada kasus pasca bedah dengan metastasis KGB mediastinal (N2) dipertimbangkan pemberian radioterapi dan/atau kemoterapi.

Bedah paliatif lain dilakukan oleh dokter bedah syaraf yaitu membuang tumor metastasis yang berupa soliter nodule di otak dan menimbulkan gangguan kualitas hidup penderita. Pilihan lain untuk tumor meta dikepala adalah menggunakan cyber knife yang sudah dapat dilakukan beberapa senter di Indonesia.

Bedah adalah terapi lokal dan dapat terjadi stage pre-bedah (cTNM) berbeda dengan diagnosis pasca-bedah. Jika terjadi perbedaan maka stage yang digunakan adalah stage pasca-bedah (pTNM) dan pilihan terapi tergantung pada hasil akhir.
Di RS Persahabatan untuk KPKBSK stage IIIA jika memungkinkan diberikan neoadjuvan therapy yaitu memberikan kemoterapi 2-3 siklus dilakukan pemeriksaan ulang untuk re-staging jika terjadi down staging atau tetap maka bedah dilakukan.

Radioterapi
Radioterapi atau iradiasi diberikan pada kasus stage III dan IV KPKBSK, dapat diberikan tunggal untuk mengatasi masalah di paru (terapi lokal) atau gabungan dengan kemoterapi. Radioterapi dapat diberikan jika sistem homeostatik (darah) baik yaitu:
• HB > 10 gr%
• Leukosit > 4.000/dl
• Trombosit > 100.000/dl

Dosis untuk kanker primer adalah 5.000 – 6.000 cGy dengan menggunakan COBALT atau LINAC dengan cara pemberian 200 cGy/x/hari, 5 hari dalam seminggu. Pemberian radiosensitiser dapat lebih meningkatkan respons irradiasi itu, misalnya dengan memberikan obat anti-kanker karboplatin, golongan taxan, gemsitabine, capecitabine dengan dosis sangat kecil sehingga tidak mempunyai efek sistemik. Radioterapi dapat diberikan sendiri (radiotherapy only) atau kombinasi dengan kemoterapi (konkuren, sekuensial atau alternating) meskipun sebagai konsekuensinya toksisiti menjadi lebih banyak dan sangat mengganggu.

Evaluasi renspons irradiasi dilakukan setiap setelah pemberian 10x (1.000 cGy) dengan foto toraks.
• Respons komplit : tumor menghilang 100%, iradiasi dapat dilanjutkan sampai selesai
• Respons sebagian/parsial : tumor mengecil <> 50%, irradiasi dapat dilanjutkan dan nilai kembali setelah 10x pemberian berikutnya.
• Tumor menetap/stabil : tumor mengecil <> 25% atau tumbuh tumor baru maka irradiasi harus dihentikan.

Pemberian irradiasi untuk KPKSK harus diberikan setelah pasien mendapat kemoterapi 6 siklus.

Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan pada semua jenis histologis kanker paru.
• Kemoterapi untuk KPKSK
• Kemoterapi adalah terapi pilihan untuk KPKSK stage terbatas atau stage luas. Tambahan radiasi kepala dilakukan setelah kemoterapi 6 siklus.
• Kemoterapi untuk KPKBSK berdasarkan stage. Kemoterapi dapat diberikan pada semua stage tetapi pada stage I dan II pascabedah kemoterapi ditentukan berdasarkan stage pascabedah. Kemoterapi untuk KPKBS stage III dan IV merupakan terapi paliatif. Stage I dan II yang inoperable cases ( PS buruk atau tidak bersedia di operasi atau ada kontraindikasi untuk operasi) dapat dianjurkan kemoterapi dan sebaiknya dipertimbangkan pula radioterapi.

Kemoterapi dapat diberikan jika memenuhi syarat antara lain: keadaan umum baik skala karnofsky >70), fungsi hati, ginjal dan sistem homeostatik (darah) baik dan masalah finasial dapat diatasi. Syarat untuk hemostatik yang memenuhi syarat adalah ;
• HB > 10 gr%
• Leukosit > 4.000/dl
• Trombosit > 100.000/dl

Toksisiti kemoterapi
Evaluasi toksisiti non-hematologik segera setelah pemberian kemoterapi dimulai, toksisiti itu dinilai tingat keparahannya berdasarkan skala toksisiti WHO sedangkan toksisiti hematologik sebaiknya dilakukan setiap 1 minggu. Berat ringannya toksisiti akan mempengaruhi jadwal pemberian kemoterapi berikutnya. Toksisiti non-hematologik yang paling sering timbul
• Mual dan muntah
• Diare
• Neuropati
• Alopesia

Toksisiti hematologi grade III/IV harus segera dikoreksi untuk menghindarkan terjadinya neutropenia fever yaitu demam pada pasien dengan neutrofil <> 2 minggu.

Rejimen kemoterapi
Kemoterapi untuk kanker paru minimal berupa rejimen yang terdiri dari lebih dari 1 obat anti-kanker dan diberikan dengan siklus 21 atau 28 hari setiap siklusnya.

Kemoterapi untuk KPKSK diberikan sampai 6 siklus dengan ”cisplatin based” rejimen yang diberikan :
• Sisplatin + etoposid
• Sisplatin + irinotekan (CPT-11)
• Pada keadaan tertentu sisplatin dapat digantikan dengan karboplatin dan irinotekan digantikan dengan dosetaksel.

Kemoterapi untuk KPKBSK dapat 6 siklus (pada kasus tertentu diberikan sampai lebih dari 6 siklus) dengan ”platinum based” rejimen yang diberikan sebagai terapi lini pertama (first line) adalah :
• Karboplatin/sisplatin + etoposid
• Karboplatin/sisplatin + gemsitabin
• Karboplatin/sisplatin + paklitaksel
• Karboplatin/sisplatin + dosetaksel

Respons kemoterapi
Respons kemoterapi dapat dinilai dari 2 sisi, dari pasien disebut dengan respons subyektif dan dari penyakitnya atau tumornya disebut dengan respons obyektif.

Respons subyektif..
Penilaian respons subyektif dilakukan setiap akan memberikan siklus kemoterapi berikutnya. Respons yang dinilai adalah apakah terjadi pertambahan berat badan dan/atau penurunan keluhan akibat tumornya.

Respons obyektif yaitu menilai respons pada tumor primernya.
Respons obyektif kemoterapi dilakukan minimal setelah pemberian 2 siklus ( H -1 siklus ke 3) dengan foto toraks. CT-scan dilakukan untuk menilai respons objektif setelah 3 siklus ( H -1 siklus ke 4).

Respons obyektif menggunakan kriteria
• Respons komplit (CR = complete response) jika tumor hilang 100% dan menetap dalam 3 minggu
• Respons sebagian (PR = partial response) jika tumor mengecil <> 50% dan menetap dalam 3 minggu
• Menetap (SD = stable diseases) jika tumor mengecil < pd =" progressive"> 25% atau tumbul tumor atau metastasis baru.

Sikap Untuk Evaluasi Kemoterapi
Penilaian dari evalausi respons kemoterapi harus mewakili respons subyektif dan obyektif.

Pada KPKSK jika pada evaluasi pertama (setelah pemberian 3 siklus menjelang pemberian siklus ke-4) terdapat CR/PR kemoterapi dilanjutkan sampai 6 siklus, jika terdapat SD/PD evaluasi ulang hasil pemeriksan patologi anatomi, apakah benar KPKSK??

Pada KPKBSK jika pada evaluasi pertama (setelah pemberian 3 siklus menjelang pemberian siklus ke-4) terdapat CR/PR atau SD tetapi respons subyektif baik maka kemoterapi dapat dilanjutkan sampai 6 siklus. Jika respons kemoterapi PR meskipun respons subyektif baik maka kemoterapi tetap dapat diberikan dengan memberikan rejimen yang berbeda atau lini kedua (second line).

Targeted Therapy.
Targeted therapy adalah obat kanker yang menggunakan reseptor untuk membunuh sel kanker, yang telah digunakan luas saat ini adalah obat yang bekerja sebagai TKI (tirosin kinase inhibitor). Seperti erlotinib dan gefitinib, obat golongan ini lebih sederhana cara pemberiannya dan ringan efek sampingnya, tetapi pemanfaatannya sebagai terapi lini pertama (first line) masih perlu pembuktian lebih lanjut.
Penggunaan obat obat lain misal imunoterapi, herbal medicine, chinese traditional medicine, dll masih dalam penelitian dan belum menjadi standar pengobatan kanker paru.

NUTRISI PASIEN KANKER
Mengatur diet termasuk “urusan penting” dalam pencegahan dan pengobatan kanker, tetapi masih banyak yang kurang menyadari atau kurang disiplin menjalaninya. Penyebabnya banyak. Mungkin memang belum tahu. Mungkin kurang ditekankan oleh dokter. Atau sebenarnya dokter sudah menyarankan untuk berdiet tapi tidak dihiraukan karena dianggap tidak terlalu penting. Mungkin juga bosan, tidak telaten, atau kehilangan selera makan.
Tetapi setelah tahu bahwa kanker ternyata penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi dan kencing manis, tentunya kita menjadi sadar tentang pentingnya mengatur pola makan untuk memerangi kanker, seperti sadarnya penderita tekanan darah tinggi untuk tidak makan sate kambing dan minum kopi, atau sadarnya penderita diabetes untuk tidak terlalu banyak makan dan minum yang manis-manis.

Pantangan Bagi Pejuang Kanker
Saat ini dikenal berbagai macam diet untuk pejuang kanker. Ada diet yang “umum” seperti yang selama ini dikenal dan diikuti kebanyakan orang, dan sekarang banyak pula yang mengikuti pola diet “food combining”, diet sesuai golongan darah, maupun diet jenis lain.
Menurut Ny. Ning Harmanto dan beberapa sumber lain, dalam berdiet ada pantangan-pantangan yang harus dihindari pejuang kanker:
Makanan yang menimbulkan alergi (merangsang produksi lendir yang merupakan “makanan” kanker).
Sayuran: tauge (meningkatkan daya tumbuh kanker), sawi putih, kangkung (mengurangi daya serap obat), cabai (meningkatkan aktivitas bawah sadar sehingga menghabiskan persediaan oksigen).
Buah: lengkeng, nangka (meningkatkan daya tumbuh kanker), nanas, anggur, durian, duku (mengandung alkohol).
Minuman: es (menghambat sirkulasi darah), alkohol (meningkatkan aktivitas bawah sadar), softdrink (karsinogen), kopi, coklat, susu (merangsang lendir dan membuat tubuh bersifat asam).
Seafood: udang, kerang, cumi2, kepiting (tinggi lemak).
Daging: kambing, sapi, kerbau, babi (berlemak dan membuat tubuh asam), ayam negeri, bebek, kalkun, burung (disuntik hormon pertumbuhan, berlemak), terutama kulit dan jerohan (tempat berkumpulnya racun-racun).
Makanan yang dipanggang, dibakar, dan digoreng dengan minyak jelantah atau sampai gosong. Makanan serta minuman yang mengandung pengawet, pewarna, perasa, dan zat-zat kimia buatan. Kesemuanya memicu kanker.

Makanan Yang Dianjurkan
Selain menghindari berbagai makanan dan minuman yang menjadi pantangan, yang tidak kalah pentingnya adalah mengkonsumsi makanan dan minuman yang menjadi anjuran. Jenis makanan ini dianjurkan karena mengandung zat-zat yang secara langsung maupun tidak langsung membantu menghancurkan kanker, mencegah kanker menyebar, mencegah terbentuknya sel kanker, mencegah sel sehat berubah menjadi sel kanker, atau mengembalikan sel kanker menjadi sel sehat kembali.
Jenis makanan dan minuman yang dianjurkan untuk dikonsumsi tersebut di antaranya:
Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli, sawi hijau, kailan, katuk, kenikir, pegagan, daun dewa, sambungnyawa, dll.
Sayuran berwarna hijau muda
: selada, selada air, daun bawang.
Sayuran berwarna terang: kubis, bunga kol, lobak, wortel, kentang, rebung, ubi, dll. +
Sayuran buah: tomat, terong, gambas, mentimun, pepaya, labu siam, kacang-kacangan, jagung, dll.
Buah-buahan: apel Malang/hijau, pepaya, tomat, jeruk, jambu biji, mangga, dll.
Aneka jamur. Beras, sayuran, dan buah sebisa mungkin yang organik.
Lauk-pauk: kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, telur ayam kampung, ayam kampung.
Air: gunakan air suling atau air yang dijernihkan dengan penjernih air berkualitas untuk segala keperluan masak-memasak.

Cara Penyajian
Cara memasak dan menyajikan makanan juga memegang peranan penting. Sejauh memungkinkan sebaiknya bahan makanan kita dalam kondisi segar/baru, 80% di antaranya dikonsumsi dalam kondisi segar dan mentah, terutama sayuran dan buah-buahan. Pejuang kanker dianjurkan setiap hari meminum jus buah dan sayur dari 1 kg bahan (wortel, apel, tomat, bayam, brokoli, dsb dijus tanpa air). Ini meningkatkan kadar antioksidan dan enzim-enzim tubuh untuk membunuh sel kanker. Jus harus diminum segera setelah dibuat (maksimum 10 menit), tidak boleh dimasukkan kulkas.
Makanan yang tidak memungkinkan dikonsumsi mentah sebaiknya dikukus, ditim, dipepes, ditumis, atau disayur. Penggunaan minyak dibolehkan tapi dibatasi, dan harus minyak baru.
Untuk memasak dan menyajikan hidangan gunakan alat dari stainless steel, keramik, atau kaca, jangan menggunakan alumunium, teflon, atau plastik.

Sumber Tulisan:
www.klikpdpi.com
www.rumahkanker.com
www.canhope.com.sg
dll.
Baca Selengkapnya...

KANKER PARU (Bagian 3 dari 4)

Diagnosis

Jika Anda mempunyai gejala atau hasil skrining yang mengarah ke kanker paru-paru, dokter harus mencari tahu apakah gejala tersebut berasal dari kanker atau penyakit yang lain. Anda akan diminta untuk menjalani tes darah dan prosedur diagnostik berikut ini:
Pemeriksaan Fisik
• Sinar X untuk dada
• Computed Tomography (CT) Scan

Dokter Anda mungkin meminta satu atau beberapa tes berikut ini untuk mengumpulkan sampel:
Sitologi dahak (sputum): Dahak (sputum) dikeluarkan dari paru-paru. Laboratorium akan
mengambil sampel dahak (sputum) untuk memeriksa apakah ada sel-sel kanker.
Thoracentesis: Dokter menggunakan jarum panjang untuk mengeluarkan cairan (cairan
pleural) dari dada. Laboratorium akan memeriksa cairan untuk mencari apakah ada
sel-sel kanker.
Bronkoskopi: Dokter memasukkan tabung tipis bercahaya (bronkoskop) melalui hidung atau
mulut ke dalam paru-paru. Dokter mengambil sampel sel dengan jarum, sikat atau alat lain.
Dokter juga bisa membersihkan bagian itu dengan air, untuk mengumpulkan sel dalam air.




Aspirasi jarum halus: Dokter menggunakan jarum tipis untuk mengangkat jaringan atau cairan dari paru-paru atau kelenjar getah bening.
Biopsi terbuka: Jika jaringan tumornya sukar dicapai, dokter mungkin perlu melakukan biopsi langsung pada tumor paru-paru atau kelenjar getah bening melalui insisi di dinding dada.

Staging Kanker Paru
Staging (penderajatan) untuk kanker paru berdasarkan tumor (T) dan penyebarannya ke getah bening (N) dan organ lain (M).

Stage kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK) terdiri dari :
Stage terbatas (limited) jika hanya melibatkan satu sisi paru (hemitoraks)
Stage luas (extensived) jika sudah meluas dari satu hemitoraks atau menyebar ke organ lain.



Stage kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) dibagi atas :
Stage 0, IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB dan IV yang ditentukan menurut International Staging System for Lung Cancer 1997, berdasarkan sistem TNM.



Baca Selengkapnya...

Rabu, September 10, 2008

KANKER PARU (Bagian 2 dari 4)


Faktor Risiko kanker paru :

Laki-laki,
Usia lebih dari 40 tahun
Perokok
Tinggal/bekerja di lingkungan yang mengandung zat karsinogen atau polusi
Paparan industri / lingkungan kerja tertentu
Perempuan perokok pasif
Riwayat pernah mendapat kanker organ lain atau anggota keluarga dekat yang menderita kanker paru (masih dalam penelitian).
Tuberkulosis paru (scar cancer),


Penyebab
Dokter tidak selalu bisa menjelaskan mengapa ada orang yang mengidap kanker paru-paru sedangkan orang lain terhindar dari penyakit itu. Namun, kita tahu bahwa orang dengan faktor-faktor risiko tertentu lebih besar kemungkinannya terkena kanker paru-paru.

Orang-orang yang termasuk dalam kelompok atau terpapar pada faktor risiko di atas dan mempunyai tanda dan gejala respirasi yaitu batuk, sesak napas, nyeri dada disebut golongan risiko tinggi (GRT) maka sebaiknya segera dirujuk ke dokter spesialis paru.

Merokok adalah faktor risiko utama yang paling penting untuk kanker paru-paru. Merokok menjadi penyebab lebih dari 80% kanker paru-paru di seluruh dunia. Bahan-bahan berbahaya di dalam rokok bisa merusak sel paru-paru. Seiring berjalannya waktu, sel-sel yang rusak ini bisa berubah menjadi kanker. Itulah sebabnya mengapa menghisap rokok, pipa, atau cerutu bisa menyebabkan kanker paru-paru. Selain itu, perokok pasif atau terpapar asap rokok juga bisa menyebabkan kanker paru-paru pada orang bukan perokok. Semakin sering seseorang terpapar asap rokok, semakin besar risikonya terkena kanker paru-paru.
Faktor risiko lainnya untuk kanker paru-paru antara lain radon (sebuah gas radioaktif), asbestos, arsenik, krom, nikel dan polusi udara. Orang dengan riwayat keluarga mengidap kanker paru-paru juga memiliki tingkat risiko yang sedikit lebih besar. Orang yang pernah mengidap kanker paru-paru punya risiko yang lebih besar untuk mengidap tumor paru-paru yang kedua. Sebagian besar orang sudah berusia lebih dari 65 tahun saat didiagnosa mengidapkanker paru-paru.

Gejala
Kanker paru-paru stadium dini seringkali tidak menunjukkan gejala apapun. Tapi dengan bertumbuhnya kanker, gejala yang umum terjadi antara lain:

Keluhan utama:
Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen) lebih dari 3 minggu
Batuk darah
Sesak napas
Suara serak
Nyeri dada yang persisten
Sulit/sakit menelan
Benjolan di pangkal leher
Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat.

Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah tulang.

Ada pula gejala dan keluhan tidak khas seperti :
Berat badan berkurang
Nafsu makan hilang
Demam hilang timbul
Sindrom paraneoplastik, seperti hypertrophic pulmonary osteoartheopathy, trombosis vena perifer dan neuropatia.
Baca Selengkapnya...

KANKER PARU (Bagian 1 dari 4)

Apakah Kanker Paru-Paru itu?

Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling parah di seluruh dunia. Lima jenis kanker yang paling umum adalah paru-paru, payudara, colorectal, lambung dan hati. Di seluruh dunia, lebih dari 10 juta orang didiagnosa mengidap kanker setiap tahunnya. Namun, dengan kemajuan pengobatan kanker, penderita kini bisa berbesar hati karena tahu bahwa mereka dapat disembuhkan (Laporan Kanker Dunia 2003 dari World Health Organisation, Badan Internasional untuk Riset Kanker).

Pada stadium dini, kanker paru cukup sulit dikenali. Bila ukurannya masih kecil, atau kira-kira kurang dari 3 cm, penyakit tersebut umumnya tidak memberikan keluhan yang berarti. Bila ukuran kanker sudah lebih besar dan menjalar ke berbagai organ lain, barulah akan menimbulkan keluhan, seperti batuk-batuk sampai batuk yang disertai darah. Tak jarang pula, timbul sesak napas disertai suara mengi setempat.

Sesak napas umumnya timbul secara perlahan, dan makin lama makin berat. Sesak nafas ini terjadi sebagai akibat dari terjadinya penumpukan cairan di rongga pleura (rongga antara lapisan paru dan dinding dada). Volume cairan itu sendiri bisa mencapai satu liter lebih. Bayangkan, cairan yang sedemikian banyaknya tentu akan menimbulkan kesulitan untuk menarik dan mengeluarkan nafas.

Ada dua jenis kanker paru-paru utama:

Kanker paru-paru sel kecil (SCLC/Small cell lung cancer)
SCLC dapat tumbuh dan menyebar cepat ke aliran darah dan bagian tubuh lain. Seringkali, penyakit ini sudah dalam tahap lanjut ketika terdiagnosa. Biasanya, kanker ini diobati dengan kemoterapi dan bukan pembedahan.

Tahapan Kanker Paru Paru Sel Kecil
Dokter membagi kanker paru-paru sel kecil menjadi dua tahapan:
1. Tahap terbatas: Kanker hanya ditemukan pada satu paru-paru saja dan pada jaringan di sekitarnya.
2. Tahap ekstensif: Kanker ditemukan di jaringan dada di luar paru-paru tempat asalnya. Atau kanker ditemukan di organ-organ tubuh yang jauh.

Kanker paru-paru bukan sel kecil (NSCLC/Non-small cell lung cancer)
NSCLC merupakan jenis kanker paru-paru yang lebih umum, dan tidak seagresif SCLC. NSCLC cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat. Jika terdeteksi sejak dini, pembedahan dan/atau terapi radiasi dan kemoterapi bisa memberikan kemungkinan untuk sembuh. Ada 3 subtipe utama dari kanker paru-paru bukan sel kecil, yaitu adenocarcinoma, carcinoma sel squamosa dan carcinoma sel besar.
Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Lebih dari 80% dari semua kanker paru-paru termasuk dalam jenis kanker bukan sel kecil.

Tahapan pada Kanker Paru-Paru Bukan Sel Kecil
Tahap tersembunyi: Sel kanker paru-paru ditemukan di dahak (sputum) atau di dalam sampel air yang dikumpulkan saat bronkoskopi, tapi tumor tidak terlihat di paru-paru.

Stadium 0: Sel-sel kanker ditemukan hanya pada lapisan terdalam paru-paru. Tumor belum tumbuh menembus lapisan ini. Tumor Stadium 0 juga disebut carcinoma in situ. Tumor ini bukan kanker invasif.

Stadium I: Tumor paru-paru ini bukan kanker invasif. Tumor ini telah tumbuh menembus lapisan terdalam paru-paru dan masuk ke jaringan paru-paru yang lebih dalam. Sel-sel kanker tidak ditemukan pada kelenjar getah bening di sekitarnya.

Stadium II: Tumor paru-paru bisa dalam berbagai ukuran, tapi tumor ini belum menyerang organ-organ tubuh di sekitarnya. Sel-sel kanker ditemukan pada kelenjar getah bening di dekatnya.

Stadium III: Tumor paru-paru ini telah menyebar ke organ tubuh di sekitarnya, atau ke dinding dada, diafragma, pembuluh besar atau kelenjar getah bening di sisi yang sama ataupun di sisi yang berlawanan dari tumor tersebut.

Stadium IV: Pertumbuhan yang ganas bisa ditemukan di lebih dari satu lobus paru-paru yang sama, atau di paru-paru yang lain. Sel-sel kanker dapat ditemukan di bagian lain tubuh, misalnya di otak, kelenjar adrenal, hati atau tulang.

Penemuan
Pengenalan awal penyakit ini sulit dilakukan bila hanya berdasarkan keluhan saja. Biasanya keluhan ringan terjadi pada mereka yang masih dalam stage dini yaitu stage I dan II. Data di Indonesia maupun laporan negara maju kebanyakan kasus kanker paru terdiagnosis ketika penyakit telah berada pada stage lanjut (stage III dan IV).

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk pengenalan awal ini, selain pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan foto toraks dan/atau pemeriksaan sitologi sputum. Pada foto toraks dapat ditemukan gambaran tumor dengan tepi yang tidak rata dan penarikan pleura dan bahkan destruksi tulang dinding dada. Tidak jarang ditemukan gambaran efusi pleura masif sehingga tumor tidak terlihat. Sitologi sputum akan memberikan hasil positif jika tumor ada dibagian sentral atau intrabronkus.

Kemajuan di bidang teknologi endoskopi autoflouresensi telah terbukti dapat mendeteksi lesi prakanker maupun lesi kanker yang berlokasi sentral. Perubahan yang ditemukan pada mukosa bronkus pada lesi keganasan stadium dini sulit dilihat dengan bronkoskop konvensional. Hal itu dapat diatasi dengan bronkoskop autoflouresensi karena dapat mendeteksi lesi karsinoma in situ yang mungkin terlihat normal dengan bronkoskop biasa.

PENTING.!!!!!!
Perhatian khusus harus diberikan kepada pasien yang masuk dalam kelompok risiko dengan diagnosis TB-paru (tuberkulosis paru) dan mendapat pengobatan obat anti-tuberkulosis (OAT). Mereka harus dievaluasi ketat. Jika dalam evaluasi 1 bulan pertama menunjukkan perburukan sebaiknya dipikirkan ke arah kemungkinan kanker paru dan dirujuk ke dokter spesialis paru. Khusus yang disertai keluhan nyeri yang persisten di bahu /lengan /dada dengan ”infiltrat” di puncak paru , bila nyeri tidak hilang dalam 1 – 2 minggu pengobatan kanker paru segera dievaluasi secara amat terarah.

Tes skrining dapat membantu dokter menemukan dan mengobati kanker sejak dini. Beberapa metode pendeteksian kanker paru-paru telah diteliti sebagai uji skrining. Metode-metode dalam penelitian ini mencakup tes dahak (sputum, yaitu lendir yang dibawa dari paru-paru melalui batuk), sinar X untuk dada, atau CT scan spiral (helical).


Baca Selengkapnya...

Kamis, September 04, 2008

“Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan“

Dari hidayatullah.com

Selain memerintah syaum, dalam menyambut menjelang bulan Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan. Inilah 'azimat' Nabi tatkala memasuki Ramadhan!


“Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”

Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”

“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”

“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.”

“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”

Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”

“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”

“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”

“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”

“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Baca Selengkapnya...

Rabu, September 03, 2008

KEMOTERAPI KEDUA (RS Persahabatan, 3 s.d.8 Agustus 2008)

Kondisi Ike secara umum baik, hanya sesekali merasa sesak. Tiga hari menjelang kemoterapi kedua, helai demi helai rambut mulai berguguran. Tahitian Noni Juice yang sampai saat ini masih terus dikonsumsi sebanyak 500ml per hari tidak dapat mengimbangi sepenuhnya efek dari kemotrapi yang pertama. Namun demikian, kesehatan kondisi fisik Ike masih tetap terjaga. Mual, pusing, perasaan tidak nyaman, kebas (kesemutan) dan berbagai efek samping yang biasanya mengiringi kemoterapi tidak dirasakan. Hanya rambut rontok!
Paska kemo pertama itu, Ike mengkonsumsi jus buah setiap hari dan tidak mengkonsumsi daging dan makanan berserat, betul-betul vegetarian.

Paska kemo pertama itu, Ike mengkonsumsi jus buah setiap hari dan tidak mengkonsumsi daging dan makanan berserat, betul-betul vegetarian.

Jum’at (1/8), aku menghubungi bu Lina (Penanggung Jawab Ruangan Soka Bawah) untuk memesan kamar perawatan yang akan kami gunakan mulai hari Senin. Booking (istilah para perawat carter) perlu dilakukan untuk mengantisipasi ketiadaan kamar perawatan pada hari H kemoterapi.
Ahad (3/8), sejak jam 6 pagi urine mulai ditampung sampai 24 jam kedepan. Sengaja kami lakukan mulai dari rumah agar masa menginap di RS menjadi tidak terlalu lama. Kami masih ingin menikmati hari-hari bersama anak-anak di Bogor.
Sore hari, kami ke Jakarta lagi naek Pakuan AC. Kami menerima tawaran seorang kawan untuk beristirahat dan menginap gratis di sebuah hotel bintang tiga di Gondangdia Jakarta Pusat dengan pertimbangan supaya hari Senin pagi bisa segera tiba di RS dan tidak terlalu lelah.

Senin (4/8) pagi saat tiba di RSP aku langsung mengambil nomor antrian pendaftaran, sambil menunggu panggilan ini, aku ke Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap di Ruangan IGD dengan membawa copy kartu askes, kartu Pasien RSP, dan Protokol kemo kedua, dan kertas kecil sejenis nota dari Ruang Soka Bawah yang menyatakan bahwa kamar telah tersedia. Dari sini aku mendapatkan list pendek, yang isinya antara lain penanggung jawab biaya perawatan. List pendek ini kubawa ke Loket Askes untuk mendapatkan Surat Jaminan Perawatan (SJP). SJP yang kuperoleh di loket ini, dibawa ke kantor Askes RSP (Kantor Askes dalam RSP ini dikenal dengan sebutan “Loket 32”) untuk mendapatkan cap pengesahan perawatan yang akan berlaku satu minggu dan bisa diperpanjang beberapa kali selama pasien dirawat. Dari sini, baru kami bisa ke ruang perawatan kelas II di Soka Bawah.

Hari ini (Senin 4/8) siang, sample dari urine yang telah ditampung selama 24 jam dan sample darah dibawa ke Laboratorium. Dua unsur ini sangat penting untuk menentukan layak tidaknya seorang pasien menjalani kemoterapi . Sore hari hasil dari laboratorium kuambil. Semua unsur dinyatakan layak untuk menjalani kemo kedua.

Hari Selasa (5/8) resep obat kemo kuterima dari dr. Hezza, dokter muda yang pada bulan Agustus ini menjadi penanggung jawab ruangan Soka Bawah. Persis seperti resep obat kemo pertama, resep ini dilaporkan ke loket 32 dan Direktur RSP untuk mendapatkan pengesahan, setelah itu baru bisa dilakukan pengambilan obat.
Aku ke apotik Sana Medika, untuk mengambil obat-obatan kemoterapi yang terdiri dari Taxol/Anzatax (8 box) dan carboplatin (2 box). Dari HET yang tercantum di box obat, kutotal harganya mencapai tidak kurang dari 12 juta!
Peralatan pendukung kemo (jarum suntik, cairan infuse NaCl, bloodset) kubeli di apotik rawat inap di dalam RS.
Selasa tengah malam, cairan infuse NaCl mulai dipasang sampai jam 8 pagi,

Rabu (6/8) jam 8.00 s.d. 11 .30 infusan dilanjutkan dengan obat kemo anzatax (taxol) yang dicampur dalam NaCl. Jam 11.30 s.d. 15.00 infusan diganti dengan cairan NaCl tanpa campuran sebagai pembilas, jam 15.00 s.d. 18.30 giliran obat kemo carboplatin yang di-mix dengan NaCl diinfuskan. Terakhir adalah cairan NaCl tanpa campuran selama 8 jam.

Kamis (7/8), lega rasanya ketika peralatan infuse dilepaskan dari lengan Ike.. Hari ini sepenuhnya digunakan untuk mengantisipasi efek kemo yang mungkin timbul. Sampai sore hari kuamati, nyaris tidak ada efek kemoterapi.

Jum’at (8/8) kondisi Ike memungkinkan untuk pulang kembali ke Bogor. Pagi-pagi aku meminta billing biaya perawatan selama 5 hari ini. Billing ini kubawa ke Loket 32 Askes, dan diperoleh jumlah yang harus dibayar. Dari sini, aku melakukan penyetoran ke BRI di RSP. Setelah mendapatkan kuitansi, aku menyampaikannya kembali ke Loket 32 dan selanjutnya ke Soka Bawah.
Sebelum pulang, aku menerima resep obat pereda nyeri dan multivitamin untuk dikonsumsi di rumah, selain protocol untuk kemoterapi ketiga.
Jam 11.00, dek Fara-sepupu yang rajin nyambangi kami di RSP menjemput. Fara mengantar kami sampai di UKI, dari sini kami menggunakan taksi sampai ke rumah.
Jam 13.15 alhamdulillah kami tiba di Bogor, di rumah…….

Baca Selengkapnya...

Komentar via SMS

“setelah baca blog mas Sae, ana nangis. Cobaannya berat sekali, ya. Ana kepingin Bantu, tapi bisa apalah ana. Paling2 cuma bisa Bantu do’a semoga cobaan ini segera berakhir dengan kesembuhan mBak Ike, dan mas Sae tetap sabar.”

“Mas, kalo cerita dib log jangan yang sedih melulu donk. Isteri gue jadi nangis ngebayangin kondisi mBak Ike.Masak gak ada cerita yang lucu sih, kalo gak, copy paste aja dari situs cerita lucu. Kan blog-nya jadi variatif. Tapi…yang sabar ya Mas, semoga mBak Ike cepet sembuh”


“Blog-nya Ok, tapi koq kayak sejarah ‘sih. Mas lebih banyak cerita urutan peristiwa. Aku belum bisa nangkep gimana sikap dan pemikiran Mas thd persoalan yang ada ini. Mgkn saja kita bisa belajar dari Mas bgmn menghadapi masalah kayak gini. Sorry..kritik. he.he.he.. Mas Sae ‘kan gak pernah marah kalo dikritik...”


“Blognya masih gitu2 aja, mana cerita yang barunya? Update-donk”
Itulah beberapa SMS yang aku terima sejak kukabari kepada kawan-kawan bahwa aku punya Blog. Terus terang, aku berharap kawan-kawan yang membaca blog-ku bisa memberikan komentar di blog itu, bukan melalui SMS. Tapi mungkin harapanku terlalu muluk. Ada salah seorang kawan yang ngasih tau, ternyata, beberapa kawan mengetahui cerita dan isi blog setelah di-print-kan oleh kawan yang membacanya langsung melalui internet.

Sejak awal, blog ini memang dibuat untuk menjaga silaturahmi antara (keluarga)ku dengan kawan-kawan. Ada perasaan gembira yang teramat sangat, jika aku menerima SMS atau telepon dari kawan-kawan lama yang nun jauh dari Jakarta, atau sama-sama di Jakarta tapi tak pernah bertemu, menanyakan kabar berita keluarga. Ah, manusiawi-lah jika kita merasa senang ketika orang lain masih mengingat kita.
Aku ingin blog ini jadi buku harianku, seperti yang sering kulakukan pada masa-masa SMA. Aku yakin, kelak kita bisa merasakan hikmah dari setiap peristiwa demi peristiwa yang kita alami saat ini. Kalau pemikiran kita sudah dilandasi bahwa setiap kejadian ada hikmahnya, insya Allah kita tetap sabar menghadapi setiap persoalan hidup.
Sampai saat ini, Blogku memang “terlalu banyak” cerita soal kesehatan Ike, karena kawan-kawan yang nge-sms atau nelpon fokusnya pasti nanyakan perkembangan kesehatan Ike. Aku ingin informasi yang diterima kawan-kawan tentang kami adalah sama, meskipun cara menanggapinya berbeda. Itu persoalan individu masing-masinglah. Jujur saja, ketika aku menulis cerita tentang kondisi Ike, aku menulisnya dengan santai, ringan, dan apa adanya yang kami alami dan jalani, malah kadang-kadang kami berdua diskusi tentang draft yang akan kita posting.

Jadi, jangan sedih lagi donk, Lebih baik bantu kami dengan do’a untuk kesembuhan Ike dari kanker di paru-parunya. Aku berpendapat saat ini, kesedihan tuh tidak menyelesaikan masalah. Ada masalah? Ya, nikmati dan cari solusinya. Bila perlu, ke Pegadaian, karena Pegadaian: mengatasi masalah tanpa masalah.

Baca Selengkapnya...

Optimisme baru dari Hotel Raja'in Bogor (Rabu, 30 Juli 2008)

Aris Ahmad Jaya, trainer self motivator dari ABCo Bogor, pengarang buku 30 hari mencari jati diri hari ini mengundang kami untuk hadir memberikan sebuah testimoni dihadapan +/- 300 orang peserta di Hotel Raja’in, Jalan Pajajaran Kota Bogor.

Sebenernya acara dimulai jam 9.00 pagi, tapi karena pagi itu kami harus hadir di acara pertemuan orang tua murid TK Islam Qurrota’aini Baitussalam, kami baru bisa meluncur ke lokasi ba’da dzuhur. Hotel Rajain berjarak 6 km dari Bogor Raya Permai.


Kami diperkenalkan dengan Pak Aris ini oleh seorang temen pada awal Juni Tahun ini. Waktu itu, kami memang sedang mencari solusi mengatasi rasa sakit yang diderita isteri tanpa menggunakan obat. Kekuatan Sugesti-lah Saat itu kami diundang untuk mengikuti kegiatan suggestion power di sebuah Café di Jalan Pajajaran Kota Bogor. Gratis. Padahal untuk mengikuti kegiatan ini minimal perlu modal 500rb., Pak Aris mengajarkan untuk memanfaatkan suggestion power melalui olah tapping diri, sambil meyakinkan diri dengan cara melafalkan bahwa sebenernya apapun yang terjadi adalah kehendak Allah SWT, dan harus ikhlas menerimanya.

Tapping ini meliputi diantaranya melakukan ketukan beberapa kali pada beberapa bagian tubuh mulai dari kepala, wajah, tangan, dada, dll disertai dengan pengakuan keikhlasan atas cobaan yang diberikan oleh Allah SWT. Tidak ada waktu khusus untuk melakukan tapping ini. Tapi Ike melakukannya biasanya setelah sholat fardhu. Waktu yang dibutuhkan antara 10 s.d. 30 menit.
Berdasarkan pengakuan Ike, setiap selesai melakukan tapping ini, rasa sakit yang sebelumnya sangat dirasa, dan kekhawatiran pada hal-hal yang belum tentu terjadi di masa datang, menjadi hilang. INtinya apapun yang akan terjadi, ada keihlasan dalam menerimanya. Saat ini aku merasa bahwa metode tapping ini berhasil, setidaknya menghilangkan rasa sakit, dan sekaligus menghilangkan kekhawatiran terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi di masa yang akan datang.

Hari ini di Hotel Raja’in Bogor, Dari suasana yang ada, aku yakin para peserta sangat antusias mengikuti acara ini. Hal ini dibuktikan dengan acara yang berlangsung secara interaktif.
Dalam testimony dihadapan para peserta itu, Ike hanya menyampaikan bahwa cobaan berat berupa kanker paru-paru stadium 3b yang dialaminya adalah kehendak Allah SWt dan Ike ikhlas menerimanya. Bagaimana menikmati hidup dengan kondisi seperti ini? Dirawat di RS dalam waktu yang belum pasti, meninggalkan anak-anak yang masih kecil sekian lama, menahankan rasa sakit yang tiap hari menyerang; Ike menyerahkan urusan ini sepenuhnya pada Sang Maha Kuasa, ikhtiar medis tetap dilakukan. Untuk terapi non medis, mulai dari makanan sampai obat-obatan dilafazkan dan didahului dengan do’a untuk kesembuhan.

Dalam acara ini pula, Aris Ahmad Jaya-sang peneliti suggestion power- ingin membuka empati para peserta, tidak hanya terhadap Ike, tetapi juga terhadap orang lain diluar forum ini. Selain itu, Beliau juga ingin agar optimisme peserta bangkit, apapun “penderitaan “ yang dialami, Karena dengan optimisme itu nilai-nilai kesyukuran dapat terbangun dari setiap individu. Tidak melupakan Sang Khalik dalam suka maupun duka.

Dalam acara ini, hadirin juga diperkenalkan dengan Bpk. Ukim Komaruddin, seorang wakil kepala SMP Labschool Kebayoran yang mengarang buku “Menghimpun yang Berserak.” Beliau sangat bersahaja, Friendly, sama sekali Beliau tidak menampakkan bahwa Beliau adalah orang nomor 2 di Labshool. Kayaknya naïf kalau akademisi di Jakarta tidak mengenal Labschool, sebuah sekolah papan atas di Ibukota ini. Beliau justru mengakui bahwa beliau belajar kesederhanaan dari murid-muridnya yang notabene adalah anak-anak orang kaya. Pelajaran yang bisa kuambil dari buku yang dikarangnya adalah bahwa kita harus selalu berkaca diri ketika kita “merasa jadi orang penting” di lingkungan kita, bukan malah takabur dan meremehkan orang lain. Justru seharusnya perasaan “jadi orang penting” itu kita enyahkan jauh-jauh.
Kita juga bisa banyak belajar dari kesederhanaan orang lain, dari sikap orang lain, dan dari perbuatan orang lain, sehingga tidak akan ada perasaan bahwa kita adalah orang yang paling baik atau orang yang paling penting, atau orang yang paling bener sendiri.

Sebuah pencerahan baru untuk membuka cakrawala kemanusiaan yang kadang terlupakan…
Baca Selengkapnya...

Kamis, Agustus 21, 2008

Kesombongan Tak Berguna

Tulisan Mashadi di Eramuslim.com edisi 21-08-2008

Wahai manusia! Mengapa engkau berlaku sombong di muka bumi ini. Tak ada yang berhak sombong. Karena, hakekat awal manusia terbuat dari ‘nuthfah’ (air mani), air yang hina, menjadi segumpal darah, dan berbentuk daging, dan kemudian berwujud manusia dalam rahim wanita. Itulah proses penciptaan manusia. Semua itu hanya lah menunjukkan kemahakuasaan Allah Rabbul Alamin.

Tak berhak siapapun berlaku sombong di muka bumi ini. Apalagi, menyamai kemahakuasaan Penciptanya.Karena hakekatnya manusia atau makhluk, pasti memiliki keterbatasan yang melekat. Terbatas umurnya. Terbatas kemampuannya. Terbatas kekuasaan yang dimilikinya. Terbatas akal kecerdasannya.

Dalam sejarah pernah ada seorang makhluk, karena kekuasaannya yang demikian besar, lalu menyatakan dirinya sebagai: “Ana rabbukumul a’la”. (Saya adalah tuhan tertinggi). Tapi, makhluk itu begitu ringkih dan lemahnya, dan tak mampu menolong dirinya, ketika musibah datang.

Dapatkah Fir’aun menolong dirinya? Dapatkah ia menyelamatkan dirinya di Laut Merah? Orang yang mengaku dirinya: “Ana rabbukumul a’la”, tak mampu melawan makhluk yang lemah yaitu air. Ketika laut Merah menenggelamkan dirinya, ia tak dapat menolong dirinya. Ia tenggelam di dasar laut Merah. Di mana kesombongan Fir’aun? Di mana kekuasaan Fir’aun? Di mana Kemahaperkasaan Fir’aun?

Dalam sejarah, yang sangat dikenal, al-Watsiq, pemangku jabatan Khalifah sesudah al-Mu’tasim. dia adalah seorang yang kejam, lalim, dan tak kenal ampun. Dialah yang memenggal kepala Ahmad bin Nashr al-Khuza’i, ulama yang masyhur, salah satu pimpinan tertinggi Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dan termasuk ulama terkemuka, serta penulis kitab al-I’tishaam bil-Kitaab was – Sunnah.

Suatu hari beliau menghadap dan menemui Al-Watsiq, dan menyuruhnya mengakui bahwa al-Qur’an itu adalah makhluk. Tetapi, al-Khuza’i menolak dengan tegas. Dia tidak mau memenuhi permitaan Khilafah yang lalim itu. Dia menentang dengan keras, keinginan al-Watsiq, yang menyuruh dia menyatakan al-Qur’an itu makhluk. Lalu, al-Watsiq maju dengan sebilah pisau kecil, menusukkan kedadanya. al-Watsiq menyembelih ulama termasyhur itu, seperti menyembelih seekor kambing.

Ketika ajal menghampiri al-Watsiq, dan saat menjelang sekarat, seperti yang dituturkan As-Suyuthi dalam Taariikul – Khulafaa’ menyebutkan: “Begitu mereka membaringkannya setelah ia meninggal dan menyerahkan ruhnya kepada Allah Ta’ala, datanglah seekor tikus yang mengoyak matanya dan memakan kedua matanya”. Peristiwa itu hanyalah sebuah kisah yang ingin diperlihatkan oleh Allah Ta’ala kepada orang yang sombong dan lalim.

Dalam episode sejarah yang lain disebutkan, betapa seorang ulama terkemuka bernama Thawus, yang berasal dari Yaman, datang menghadap Abu Ja’far al-Manshur. Abu Ja’far al-Mansur adalah orang yang kejam. Dia seorang yang sangat cerdik dan pemberani. Al-Mansur telah memenggal kepala para raja, pangeran, dan menteri. Akhirnya dia meninggalkan dunia yang fana, dan iatak dapat mengalahkan takdir. Kehebatannya tak berarti apa-apa, ketika sakaratul maut menjemputnya.

Ketika, Abu Ja’far al-Mansur masih hidup selalu lalat menghinggapi hidungnya. Lalat yang kotor itu selalu menghinggapi pucuk hidungnya. Al-Mansur mengusirnya, tetapi lalat itu selalu datang lagi.

“Untuk apa Allah menciptakan lalat, wahai Thawus?”, tanya al-Mansur.
“Untuk menghinakan kesombongan para tiran dan durjana”, jawab Thawus.
Mendengar jawaban Thawus itu, Abu Ja’far al-Mansur, terdiam. Lalu, dia bangkit minta Thawus mengambil tinta. “Tolong ambilkan tempat tinta itu!”. “Tidak.Demi Allah, kalau yang akan tuan tulis adalah kebathilan, saya tidak akan membantu tuan untuk sebuah kebhatilan”, jawab Thawus. Kemudian, Thawus bangkit dan pergi meninggalkan Abu Ja’far al-Mansur. Inilah sebuah contoh seorang ulama yang bertakwa, ketika berhadapan dengan para penguasa.

Ibn Abi Dzi’b di datangi oleh al-Mahdi di masjid Nabawi. Al-Mahdi adalah seorang Khalifah, putra Abu Ja’far al-Mansur. Orang-orang berdiri, kecuali Ibn Abi Dzi’b. “Mengapa engkau tidak berdiri menyambut kami, seperti yang dilakukan orang-orang itu?, Tanya al-Mahdi. Ibn Dzi’b menjawab: “Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, sebetulanya saya mau berdiri menyambutmu. Tetapi, saya teringat firman Allah: “Yaitu pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam”. (al-Muthaffifiin – 6). “Karena hari itulah saya urung berdiri”, ujar Abi Dzi’b.“Duduklah! Demi Allah. Semua rambut di kepalaku berdiri mendengarnya”, sahut al-Mahdi. Begitulah kisah para generasi dahulu. Mereka adalah para penguasa Islam yang sangat luar biasa jasanya terhadap Islam, tapi tetap saja mereka tidak terlepas dari kematian.

Al-Mui’tashim adalah panglima militer yang menaklukkan Amuria dengan sembilan puluh ribu prajurit..Dia seorang Khalifah dan panglima perang yang gagah, dan memiliki badan yang sangat kuat. Dia masih muda. Usianya, baru empat puluh tahun. Tapi, keperkasaan dan kekuasaannya, tak dapat menghalangi datangnya ajal.

Manusia tak lagi berhak berlaku sombong. Karena manusia makhluk yang lemah. Betapapun, kadang-kadang dia berlaku sombong dan lalim. Wallahu ‘alam.
Baca Selengkapnya...

Permohonan Maaf

Saya mohon maaf kepada semua pembaca dan penikmat Blog ini karena sampai saat ini blog ini belum saya update lagi. Alasan klasik, kesibukan kerja yang luar biasa. Insya Allah hari Senin yang akan datang, akan saya mulai dengan update informasi. Permohonan maaf ini sekaligus menjawab beberapa sms yang menanyakan tentang belum di-update-nya blog ini. Terima kasih atas perhatiannya. Baca Selengkapnya...

Senin, Juli 28, 2008

Launching SANG MUROBBI

Hari ini, adalah hari yang memang kami tunggu sejak beberapa waktu yang lalu. Hari ini Film Dakwah "Sang Murobbi" di-launching, kami memang berharap bisa menghadiri acara ini, termasuk acara Pekan Tarbiyah. Tetapi kehendak Allah SWT lain. Hari ini kami justru ada di UGD RSP. Di Blog ini, aku menampilkan trailer movie-nya di bagian sidebar, sedangkan ulasan dan berita lainnya tentang film ini hanya ku-copy paste dari situs http://www.sangmurabbi.com/

Sinopsis


Bismillahirrahmanirrahiim...
Sang Murabbi adalah program film Majelis Budaya Rakyat yang mengangkat kekayaan spiritual, pengalaman dakwah, dan humanisme para ulama pejuang Indonesia.

Film ini berkisah tentang perjalanan dakwah Ustadz Rahmat Abdullah. Berawal dari persepsi positif Ustadz Rahmat muda tentang profesi guru, yang merupakan rekfleksi cita-citanya saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Setiap kali ditanya orang, apa cita-citanya, ia akan menjawab dengan mantap: menjadi guru!

Persepsi itu kemudian menjadi elan vital yang menggerakkan seluruh energi hidup Ustadz Rahmat, ketika ia menimba ilmu di pesantren Asy Syafiiyah di bawah asuhan KH Abdullah Syafii. Bakat besar dan pemikirannya yang brilian, menjadikan Ustadz Rahmat dikagumi oleh setiap orang, terutama gurunya, KH Abdullah Syafii, yang menjadikan Ustad Rahmat muda sebagai murid kesayangannya.

Ustadz Rahmat muda mulai merintis kariernya sebagai guru selulus dari Asy Syafiiyah. Selain di almamaternya, ia juga mengajar di sekolah dasar Islam lainnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Perjalanan karier yang dipilihnya itu kemudian mempertemukannya dengan guru keduanya, Ustadz Bakir Said Abduh yang mengelola Rumah Pendidikan Islam (RPI). Melalui ustadz lulusan pergururan tinggi di Mesir itu, Ustadz Rahmat banyak membaca buku-buku karya ulama Ikhwanul Muslimin, salah satunya adalah buku Da'watuna (Hasan Al-Bana) yang kemudian ia terjemahankan menjadi Dakwah Kami Kemarin dan Hari Ini (Pustaka Amanah).

Situasi ini, membuat potensi bakat Ustadz Rahmat Abdullah melejit dengan banyaknya referensi bacaan yang ia konsumsi, mulai dari kitab Arab klasik yang sudah sulit dicari, sampai buku-buku sastra dan budaya. Ia pun dikenal sebagai dai yang lengkap, karena tidak cuma menguasai ilmu-ilmu Islam yang “standard” tetapi juga persoalan-persoalan kontemporer.

Potret paripurna kedaian Ustadz Rahmat terlihat ketika ia membina para pemuda di lingkungan rumahnya di kawasan Kuningan. Ustadz Rahmat menggunakan pendekatan yang masih sangat langka di kalangan dai, yaitu dengan grup teater yang didirikannya. Para pemuda itu diasuhnya dalam organisasi bernama Pemuda Raudhatul Falah (PARAF) yang menghidupkan masjid Raudhatul Falah di bilangan Kuningan dengan kegiatan-kegiatan keislaman.

Pementasan grup teater binaan Ustadz Rahmat muda itu mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Salah satunya adalah pementasan berjudul Perang Yarmuk. Pada pementasan inilah, Ustadz Rahmat dan para pemuda PARAF harus berhadapan dengan aparat yang mencoba membubarkan pementasan.

Akibat pementasan itu, Ustadz Rahmat dikenai wajib lapor. Tapi, hingga hari ini, Ustadz Rahmat tidak pernah mau meladeni aturan yang menindas kebebasan itu.

“Saya tidak akan pernah datang ke kantor kalian,” kata Ustadz Rahmat kepada Suryo, seorang aparat yang bertugas menyatroninya. “Kalau ibu saya yang memanggil, baru saya mau datang.”

Keteguhan pada prinsip dan ketegasan sikapnya itulah yang membuat Suryo ngeper. Hingga bertahun kemudian keteguhan dan ketegasan itu tetap terpelihara dengan baik, meski Almarhum harus terlibat dalam wasilah (sarana) dakwah bernama partai. Ia tetap dikenal sebagai guru ngaji, inspirator kaum muda yang progresif dan berpikiran jauh ke depan. Undangan daurah satu ke daurah yang lain tetap disambanginya. Tak ada yang berubah, termasuk ciri khas yang menjadi warisan dari kedua orang tuanya yang mulia: kesederhanaan.

Ustadz Rahmat memang berada di jenjang tertinggi partai, serta terpilih pula sebagai wakil rakyat di DPR pusat. Namun, ia kerap dipergoki sedang menyetop bus kota untuk mendatangi sebuah undangan. Ia kerap terlihat jalan kaki untuk jarak yang cukup jauh. Tak ada yang berubah, karena ia sadar betul bahwa langkah itulah yang dimulainya dulu sebagai permulaan di jalan dakwah.

Hingga akhirnya, di sebuah hari yang sibuk dan berat, Ustadz Rahmat merasakah tanda-tanda kesehatannya terganggu. Namun, rasa tanggung jawabnya yang besar terhadap amanah dakwah, membuat ia tak begitu mempedulikan tanda-tanda itu.

Ia masih terlibat dalam sebuah syuro penting. Lalu, saat adzan berkumandang dan ia beranjak untuk memenuhi panggilan suci itu, ia berjalan ke tempat wudhu. Saat berwudhu, tanda-tanda itu makin kuat, menelikung pembuluh darah di bagian lehernya. Ia coba untuk menyempurnakan wudhunya, tapi rasa sakit yang merejam-rejam kepalanya membuatnya limbung.

Disaksikan oleh Ustadz Mahfudzi, salah seorang muridnya, Ustadz Rahmat nyaris terjatuh. Ustadz Mahfudzi cepat memapahnya, lalu mencoba menyelamatkan situasi. Tetapi Allah lebih sayang kepada Ustadz Rahmat Abdullah. Innalillahi wa innailaihi raaji'uun...Syaikhut Tarbiyah itu meninggalkan kita dengan senyum yang amat tulus...hujan air mata dari seluruh pelosok tempat mengiringi kepulangan beliau.
Baca Selengkapnya...

Satu Hari di UGD

Hari Ahad (27 Juli 2008), Ike dibawa ke Unit Gawat Darurat RS Persahabatan, setelah dini hari merasakan sedikit sesak di bagian dada. Ada beberapa pertimbangan kami mengapa Ike dibawa ke RS Persahabatan di Jakarta Timur, yang letaknya relatif jauh dari Bogor.


Jam 8 pagi kami berangkat ke Jakarta dengan menggunakan KRL Ekonomi AC. Jadwal Pakuan yang interval biasanya 15 s.d. 30 menit, tidak berlaku untuk hari Ahad atau hari Libur. Beberapa keberangkatan Pakuan Bogor ke Jakarta memang dibatalkan pada hari libur.
Setelah menempuh perjalanan +/- 55 menit, kami sampai di Stasiun Cikini. Dari stasiun ini, kami menggunakan Taksi ke RS Persahabatan. Hari Ahad memang kondusif untuk melakukan perjalanan di Jakarta. Hari-hari kerja yang biasanya macet, tidak kami alami pada hari Ahad ini. Sekitar 15 menit, kami sudah tiba di UGD RS Persahabatan.

Di UGD, aku mendaftarkan di Bagian Pendaftaran Pasien UGD dengan melampirkan fotokopi kartu Askes Ike. Setelah membayar biaya pendaftaran sebesar Rp5.000,-, aku kembali meng-konfirmasi pembayaran itu ke loket pendaftaran. Setelah itu, aku mencari ranjang dorong sendiri. Memang begitu prosedurnya.

Baru kali ini aku masuk ke Ruangan UGD. Semua tempat tidur penuh oleh Pasien UGD, dan Pasien lain yang belum memperoleh kamar untuk rawat inap. Ada 3 orang bayi yang dirawat di ruangan itu, selain Pasien dewasa. Sangat perlu menggunakan masker di tempat seperti ini, untuk jaga-jaga supaya tidak tertular penyakit. Aku meperhatikan personil perawat dan dokter di ruangan ini, mereka sangat (dituntut) untuk cekatan dan ekstra sabar. Bisa dibayangkan betapa sibuknya ketika hanya 3 orang dokter dan 3 orang perawat menangani puluhan pasien di satu ruangan yang penuh dengan peralatan medis.

Hal Pertama yang dilakukan terhadap Ike adalah memasang botol infus. Beberapa cc darah juga diambil untuk dibawa ke Laboratorium UGD. Sambil menunggu hasil test darah yang lamanya 2 jam, aku menyiapkan Ike untuk di-foto rontgen. Hasil foto menunjukkan bahwa terdapat cairan pleura, persis seperti gambar pada tanggal 9 Juli lalu - yang aku ambil dari Ruang Soka Bawah, tempat Rawat Inap Ike. Petugas di Loket Pendaftaran dan Petugas Rontgen sangat membantu. Aku juga diberi resep oleh dokter yang isinya peralatan untuk pungsi (pengeluaran cairan pleura). Peralatan ini tidak ditanggung Askes.

Setelah hasil laboratorium atas test darah kuambil pada jam 2, Ike dipindahkan ke ruangan tindakan untu dilakukan pungsi dengan bius lokal di bagian punggung. Selama hampir setengah jam, cairan yang diambil mencapai 1,5 liter. Setelah di ambil, Ike merasakan plong di bagian dada yang tadi malam sesak. Tapi rasa nyeri di bagian dada itu masih ada. Jam 5 sore, setelah pungsi, silaturahmi ke Soka Bawah, dan sholat ashar, kami pulang ke Bogor. Supaya agak santai, kami menggunakan Pakuan terakhir dari Stasiun Gondangdia.
Baca Selengkapnya...

Selasa, Juli 22, 2008

TAHITIAN NONI JUICE (TNJ)

Tahitian Noni® adalah suatu merek yang produk-produknya berbahan dasar daun & buah noni. Pemerosesannya dikerjakan dengan sangat teliti berdasarkan hasil riset yang dapat dibuktikan. Perusahaan Tahitian Noni International (TNI) merupakan Perusahaan yang pertamakali memasarkan produk berbahan dasar noni ke dunia, memiliki laboratorium serta tempat pemrosesan terbesar, research center, memiliki teknologi tinggi yang dikhususkan untuk mengolah tanaman noni.

Hingga sekarang riset-riset terus dilakukan oleh banyak lembaga independen, rumah sakit, para peneliti, dan Universitas di dunia. Khasiat Tahitian Noni sangat baik, dan telah terbukti dari penelitian secara klinis. TNI menjadi satu-satunya perusahaan yang memegang gelar "The Expert in Noni". Perkembangannya tercatat dalam sejarah dunia bisnis global moderen sebagai "The fastest growing company", no.1 di dunia, dengan menguasai 95% pangsa pasar dunia. Produk unggulan TNI yakni Tahitian Noni® telah diuji oleh praktisi medis di dunia. Pada tahun 1996 peusahaan TNI mulai berdiri dan membawa keajaiban dari tanaman noni kepada dunia, menggabungkan peninggalan kuno dengan ilmu pengetahuan modern.

Tahitian Noni mengandung zat yang disebut PROXERONINE yang merupakan bahan baku dari alkaloid XERONINE. PROXERONINE dalam juice noni diserap oleh tubuh dan diolah menjadi XERONINE dengan menggunakan enzim PROXERONINASE dan XEROTONIN yang ada di dalam tubuh. XERONINE merupakan alkaloid hidup yang akan diserap oleh sel-sel tubuh. XERONINE mengaktifkan kembali sel-sel yang mati sehingga proses respirasi dari sel kembali berjalan, nutrisi yang kita konsumsi akan diserap sempurna dan kotoran dari sel akan dikeluarkan dari tubuh sehingga sel-sel yang sakit akan disehatkan. Tahitian Noni Juice akan menyeimbangkan atau menormalkan kembali fungsi tubuh.

Aku banyak memperoleh informasi tentang TNJ ini di http://noni.web.id

Hari Sabtu pagi aku browsing untuk memperoleh TNJ di Bogor. Alhamdulillah ketemu. Dan hari ini aku bisa mendapatkan 2 botol TNJ untuk dikonsumsi. Tapi, sesuai arahan IPC di Bogor (Pak Piter), cara mengkonsumsinya tetap 500ml sehari dengan dosis 60ml sekali minum sebanyak 8X sehari.

Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada isteriku....

Baca Selengkapnya...

KONDISI PASKA KEMOTERAPI

Hari Kamis, sehari setelah kemoterapi, kondisi fisik isteriku masih fit. Belum terasa tanda-tanda efek samping dari kemoterapi. Hari ini isteriku masih mengkonsumsi TNJ dengan dosis 250ml sekali minum, sehari 2X.

Stok TNJ kami mulai menipis, hari itu adalah botol terakhir yang ada. Aku mencoba menghubungi Ust.Slamet yang selalu mengirimkan TNJ ke RSP. Tapi stok Beliau juga kosong. Ada informasi bahwa TNJ yang baru diimpor masih tertahan di dalam kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Kupikir, mungkin dalam satu atau dua hari ini sudah kembali kudapatkan.
Kamis malam, ternyata efek kemo mulai terasa. Isteriku mengeluh rasa sakit yang teramat sangat di sekujur tubuhnya, sedikit pusing, tapi tidak mual. Terpaksa, obat nyeri yang mengandung codein 10mg dikonsumsi. Rasa sakit ini dialami hampir sepanjang malam.

Hari Jum'at, hari kedua setelah kemo. Rasa sakit itu masih dirasakan. Tapi kami tetap merencanakan pulang hari ini. Jam 9 pagi aku minta untuk di-print-kan billing semua biaya perawatan. Enam halaman billing itu ditutup dengan angka 11.700.000-an sebagai biaya total perawatan. Billing ini kubawa ke Loket Askes, setelah menunggu 15menit, rincian biaya versi Askes-yang tentunya lebih kecil dari billing versi RSP-diserahkan oleh Petugas Askes. Aku menyetor biaya perawatan ini ke BRI unit Persahabatan. Tak sampai 15 menit, bukti setor ini kuterima, dan kukonfirmasikan ke loket Askes lagi. Dari sini, aku kembali ke Ruang Soka Bawah untuk menunjukkan kuitansi pembayaran.

Ba'da Sholat Jum'at, adikku-Nanung dan Ivah-isterinya, menjemput. Kami pulang. Sampai di rumah menjelang Ashar.
Selamat datang kembali di rumah. Rasa rindu kepada suasana rumah dan anak-anak terobati, setelah beberapa waktu tidak bertemu.
Baca Selengkapnya...

Kamis, Juli 17, 2008

Ucapan Terima Kasih

Aku sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan moril, do'a, dan materil dalam perawatan isteriku di RS Persahabatan. Aku hanya berharap semoga perhatian, kelonggaran waktu, sharing informasi dan finansial yang telah dicurahkan untuk kesembuhan isteriku memperoleh balasan yang lebih baik dari Allah SWT, karena hanya Allah SWT yang bisa melakukan hal itu.
Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT atas segala kemudahan yang diberikan-Nya kepada kami dan Ingin kami sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tuaku di Jambi atas do'anya dan Ibu yang telah merawat anak-anak kami selama kami dalam perawatan di RSP.
2. Pihak RS Persahabatan, khususnya Para Dokter dan Perawat di Ruang Soka Bawah atas pelayanan, senyum lembut yang tulus, kesabaran, dan segala bantuan yang kami terima.
3. Keluarga Besar dari Kota Malang dan Banyuwangi yang telah menyempatkan membezuk kami di RSP dan memberikan dukungan moril, do'a, dan bantuan finansial.
4. Keluarga Besar dari Bogor, Jakarta dan Kuningan yang menyempatkan diri berkunjung dan mendo'akan kesembuhan isteriku.
5. PT ASKES (khususnya di RSP) atas pelayanan yang ramah, jelas dan memudahkan. (Saya tidak berani membayangkan jika biaya perawatan ini tanpa bantuan PT ASKES).
6. Keluarga Bpk.Salim Panjaitan dan Keluarga Bpk. M.Hasan dari Tanjungbalai Asahan, dan keluarga Fauzi Nurrasyid (KPPN Tangerang) yang telah menyusuri jalan-jalan di Jakarta untuk bisa membezuk kami, dukungannya sangat mensupport kesehatan isteri.
7. Kawan-kawan satu almamater dari Ditjen Anggaran, Ditjen Pengelolaan Utang, Ditjen Perimbangan Keuangan, Dit.Pengelolaan BLU, Dit. PPP, KPPN Jakarta II, dan Bagian Umum Ditjen Perbendaharaan yang telah meluangkan waktu membezuk kami dan memberikan dukungan moril, do'a, dan materil selama perawatan.
8. Kawan-kawan dari Kota Tanjungbalai yang selalu memonitor dari jauh, dan mendo'akan.
9. ustadz Slamet dan Eva (dari Klinik Thibbun Nabawiy, Matraman).
10. semua Pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu


Baca Selengkapnya...

KEMOTERAPI (2)

Rabu (16 Juli 2008), Jam 8.35 WIB, cairan infus (NaCL) yang sudah dicampur dengan obat-obatan kemoterapi I mulai dipasang di lengan kiri isteriku. Dokter dan Perawat yang mencampur dan memasang cairan kemo menggunakan pakaian khusus. Seperti astronot atau dokter ahli yang menangani flu burung. Menurut jadwal, cairan ini akan habis dalam waktu 3 jam. Kenyataannya, jam 12.35 cairan ini baru habis. Jam 12.35 WIB, dilakukan "pembilasan" dengan memasukkan cairan infus (NaCL) murni tanpa campuran obat-obatan kemo. Pembilasan ini direncanakan selama 3 jam. Jam 15.35 WIB cairan infus (NaCL) yang sudah dicampur dengan obat-obatan kemoterapi II mulai dialirkan lagi melalui pembuluh darah isteriku. Cairan kemo kedua ini habis pada jam 18.00. Cairan terakhir adalah
cairan pembilasan (NaCL) murni tanpa campuran obat kemo, yang direncanakan berlangsung minimal 8 jam (30 tetes per menit), tetapi ternyata cairan ini baru berakhir pada hari Kamis (17 Juli 2008) pukul 8 pagi.

Isteriku mengikuti anjuran untuk memperbanyak konsumsi jus buah. Alhamdulillah kondisi badannya tetap fit. Mungkin perlu kusampaikan di Blog-ku ini, sebagai alternatif, isteriku mengkonsumsi Tahitian Noni Juice (TNJ) sejak 25 Juni 2008. Satu botol harganya mencapai 488ribu. Lumayan Mahal menurutku, tapi sugesti isteriku berkata bahwa TNJ ini sangat berkhasiat untuk kesehatannya. Satu hari, isteriku mengkonsumsi 250ml sebelum sarapan dan 250ml sebelum tidur. dari referensi yang kubaca, TNJ ini dapat mematikan sel-sel kanker sekaligus membangun sel-sel baru yang telah dirusak oleh kanker. dari sumber yang sama disebutkan bahwa TNJ bisa meminimalisasi efek samping kemoterapi. Mungkin hal ini baru terbukti, isteriku nyaris tidak mengalami efek samping dari kemo (seperti mual, pusing, dll). Aku juga selalu berharap, kemoterapi ini tidak berdampak terhadap organ-organ tubuh yang lain isteriku, seperti yang dialami oleh beberapa pasien. Melalui SMS, aku mohon bantuan do'a dari keluarga dan kawan-kawan.

Kemo siklus II akan dijalani 21 hari dari sekarang, atau tanggal 5 Agustus 2008. Siang ini kami sebenarnya sudah diperbolehkan pulang. Tapi mungkin kami akan pulang paling cepat malam nanti atau besok pagi. Hari ini mungkin bisa digunakan isteriku untuk istirahat setelah kenyamanan tidurnya tadi malam terganggu oleh selang infus.
SELAMAT DATANG KEMBALI DI RUMAH.

Baca Selengkapnya...

KEMOTERAPI (1)

Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit. Dalam penggunaan modernnya, istilah ini hampir merujuk secara eksklusif kepada obat sitostatik yang digunakan untuk merawat kanker.

Kemarin (Selasa, 16 Juli 2006) aku memperoleh resep obat kemoterapi dari dokter yang merawat isteriku, . Resep ini kubawa ke loket Askes RS Persahabatan dengan melampirkan fotokopi SJP (Surat Jaminan Pelayanan) Rawat Inap, fotokopi kartu Askes Isteriku, dan Surat Persetujuan Penggunaan Obat yang tercantum dalam resep. Mas Adi, petugas di Loket Askes memberi informasi singkat tentang obat-obatan ini dan menyatakan bahwa obat-obatan ini tercantum dalam DPHO Khusus Askes. Mas Adi juga menegaskan bahwa aku tidak perlu mengeluarkan uang untuk obat-obatan kemo ini. Setelah urusan di Askes selesai, aku harus mendapatkan tanda tangan Direktur RSP sebagai pengesahan atas penggunaan obat-obatan kemo ini. Birokrasi di RSP sangat mendukung. Aku hanya menunggu sekitar 30 menit untuk mendapatkan tanda tangan Pejabat Tinggi di RSP ini.

Aku segera ke apotek diluar komplek RSP. Di Apotek Sana Medika yang terletak di Ruko sebelah Swalayan TipTop, Jalan Balai Pustaka Timur aku menunggu sekitar 1 jam. Obat-obatan kuperoleh. Aku meng-kalkulasi semua obat berdasarkan label HET pada box maisng-masing obat. Total hampir mendekati 15 juta rupiah!. Aku "hanya" mengeluarkan uang kurang dari 200ribu untuk membeli bahan pendukung (suntikan dll, selang infus, dan cairan infus). Semua obat dan bahan pendukung yang sudah kudapatkan kuserahkan kepada Penanggung Jawab Ruangan Soka Bawah. Bu Marsaulina, mengecek kelengkapan obat dan peralatan. Klir, semuanya lengkap. Pelaksanaan kemoterapi dijadwalkan dimulai besok (17 Juli 2008) pagi.
Baca Selengkapnya...

Selasa, Juli 15, 2008

Perjalanan Menuju Kemotherapi (Bag. 2)

Rumah Sakit Persahabatan (RSP) adalah sebuah rumah sakit yang terletak di Jakarta Timur, Indonesia. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit yang dibangun atas kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Rusia dan diresmikan pada tanggal 7 November 1963. Didirikan di atas lahan seluas kurang lebih 134.521 m2, merupakan rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit respirasi (pernapasan). Fasilitas yang tersedia antara lain Rawat Jalan Asma, Rawat Jalan PPOK, TB DOTS Executive Room, Pusat Kesehatan Respirasi dan Layanan Spesialistik Terpadu Griya Puspa, fasilitas spirometri, bronkoskopi, torakoskopi, sleep apnea lab, bangsal respirasi, ruang isolasi, ruang kemoterapi, layanan laboratorium patologi klinik & mikrobiologi, patologi anatomi dll.

Isteriku dirawat di Ruang Soka Bawah (Kelas II) Kamar No.6 (sepertinya Ruang Soka ini lebih spesialistik untuk pasien yang mengidap berbagai penyakit paru-paru). Perlu kesabaran untuk memperoleh kamar di RSP ini. Wajar, karena sebagai pusat rujukan nasional, RS ini kebanjiran pasien yang bukan hanya dari Jakarta, tetapi juga dari kawasan hinterland (Botabek), Karawang, bahkan dari Luar Jawa.
Aku sendiri termasuk beruntung karena ketika daftar untuk rawat inap, kamar di kelas II tersedia untuk besok harinya.
Hari kedua di RSP ini, tugas isteriku adalah mengumpulkan urine selama 24 jam untuk diperiksa pada hari ketiga. Pemeriksaan rutin yang meliputi tekanan darah (tensi), suhu tubuh, dan kontrol dokter dijalani hampir setiap hari. Pemeriksaan pendukung meliputi CT-Scan, Rontgen, Bronkoskopi, USG, USG Abdomen, CT-Scan Colon, Pap Smear dll. juga dijalani. Pelajaran penting No.1: untuk menjalani kemotherapi Tahap Pertama ternyata harus melalui berbagai jenis pemeriksaan organ tubuh yang lain. MUngkin hal ini lebih difokuskan untuk mengetahui sampai sejauh mana metastasis (penyebaran) dari kanker, selain untuk mengetahui pusat kanker itu sendiri dalam tubuh pasien.

Hanya saja pemeriksaan demi pemeriksaan yang dilakukan tidak dijalani sekaligus. Semuanya harus melalui rentang waktu. Semula aku berfikir, idealnya ketika seorang pasien sudah didiagnosa kanker dan harus menjalani kemo, dibuatkan daftar pemeriksaan lainnya yang harus dijalani secara berurutan. Dan ini perlu dibakukan. Hal ini akan meringankan beban finansial dan psikis dari keluarga pasien dan keluarga pasien itu sendiri.

Jadi, yang membuat proses kemo pertama ini terasa SANGAT LAMA adalah proses menunggu hasil suatu pemeriksaan, yang kadang sampai dua atau tiga hari baru diketahui (khusus peserta ASKES Sosial) dan dilanjutkan dengan pemeriksaan lain. Aku sungguh tak tahu apakah ini prosedur baku. Pelajaran No.2 : Butuh kesabaran, finansial, dan ketahanan fisik untuk menjalani kemotherapi.

Aku menggunakan ASKES Sosial . Pelayanan yang kuterima-baik di Loket ASKES, maupun di RS Persahabatan pada umunya-kurasa bisa dibilang memadai. Hanya saja, butuh ekstra sabar ketika pemeriksaan pendukung (CT-Scan, Rontgen dll) dilakukan di Griya Puspa. Griya Puspa (menurutku) adalah layanan swasta RSP. Sangat bagus jika kita menyiapkan tujuh digit rupiah. Meskipun Manajemen RSP merujuk untuk mendapatkan tindakan di Griya Puspa dengan fasilitas ASKES, hasil dari pemeriksaan/tindakan baru diberikan paling cepat 2 hari setelahnya. sedangkan jika membayar cash, hasil pemeriksaan dan diagnosismnya dapat diberikan dalam waktu 3 jam setelah pemeriksaan. Perbedaan waktu yang fantastis!. Padahal, co-sharing ASKES yang dibayar oleh pasien untuk pemeriksaan di Griya Puspa cukup besar (untuk ukuran PNS). Idealnya, manajemen RSP mungkin bisa membuat kebijakan, misalnya untuk Pasien Rawat Inap RSP yang memeriksakan dirinya di Griya Puspa, hasil pemeriksaannya bisa diberikan dalam rentang waktu maksimal 24 jam. Pelajaran No.3: Sudah saatnya mengedepankan Nurani terhadap Pasien Rawat Inap dan Pasien Dhuafa.
Baca Selengkapnya...