Kamis, September 25, 2008

TAHITIAN NONI JUICE (2)

Manfaat Proxeronine pada Tahitian Noni Juice
sumber : www.noniorigin.com

Tahitian NONI Juice mengandung zat yang disebut PROXERONINE yang merupakan bahan baku dari alkaloid XERONINE. PROXERONINE dalam Tahitian NONI Juice diserap oleh tubuh dan diolah menjadi XERONINE dengan menggunakan enzim PROXERONINASE dan SEROTONIN (Hormon) yang ada di dalam tubuh.

XERONINE merupakan alkaloid hidup yang akan diserap oleh sel-sel tubuh. XERONINE mengaktifkan kembali sel-sel yang mati sehingga proses respirasi dari sel kembali berjalan, nutrisi yang kita konsumsi akan diserap sempurna dan kotoran dari sel akan dikeluarkan dari tubuh sehingga sel-sel yang sakit akan disehatkan kembali. Tahitian NONI Juice akan menyeimbangkan atau menormalkan kembali fungsi tubuh.


Menurut hasil penelitian Dr. Heinicke, ahli biokimia yang dimuat dalam Bulletin of the National Botanical Garden (1985), Noni ternyata banyak mengandung Proxeronine yang merupakan bahan pembentuk Xeronine, sejenis alkaloid yang sangat penting untuk menggerakkan enzim-enzim dalam tubuh agar berfungsi secara sempurna. Kekurangan Xeronine dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan, seperti radang sendi, tekanan darah tinggi, gangguan akibat proses penuaan, bahkan kanker.

Untuk menanggulangi gangguan kesehatan yang disebabkan kurangnya produksi Xeronine oleh tubuh, mengkonsumsi Proxeronine tambahan dari luar akan sangat membantu untuk memulihkan berbagai gangguan kesehatan tersebut. Uniknya, jika dikonsumsi pada saat perut penuh, keampuhannya justru menurun. Ini karena pepsin dan asam lambung akan merusak enzim yang berfungsi memecah xeronine. Oleh karena itu, untuk keperluan pengobatan, ekstrak buah Noni sebaiknya dikonsumsi saat PERUT KOSONG.

Sejalan dengan penelitian Dr. Heinicke, seorang dokter asal Amerika Serikat, Neil Solomon MD PhD , juga menyatakan bahwa Tahitian Noni Juice memang bermanfaat dalam menyembuhkan berbagai penyakit. Antara lain, kanker, sakit jantung, stroke, diabetes dan sebagainya. Dalam Nature’s Amazing Healer, Noni Solomon menyatakan Tahitian Noni Juice ternyata mengandung berbagai zat yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh, dalam kadar yang sangat tinggi. Seperti xeronine, proxeronine, serotonin, yang memiliki kegunaan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Manfaat Noni juga diakui oleh peneliti Jepang T. Hiramatsu. Dalam penelitiannya, Hiramatsu dan koleganya telah mengamati efek lebih dari 500 ekstrak tanaman tropis yang berkhasiat penangkal terhadap pertumbuhan bibit sel kanker. Ternyata ekstrak buah Noni terbukti paling efektif menumpas pertumbuhan sel kanker. Hasil penelitian yang dimuat dalam Cancer Letters 73 (1993) itu juga menyatakan bahwa senyawa obat yang ampuh untuk menumpas pertumbuhan sel kanker adalah damnacanthal.

Baca Selengkapnya...

Kamis, September 18, 2008

KEMOTERAPI KETIGA

(RS PERSAHABATATAN, 24 Agustus s.d. 1 September 2008)


Kondisi Ike tiga hari terakhir ini menjelang kemoterapi yang ketiga ini kulihat memang kurang fit. Namun kami tetap memenuhi ketentuan jadwal kemo. Prosedur yang dijalani untuk kemoterapi ketiga ini, sama dengan kemo yang kedua. Didahului dengan pemeriksaan terhadap urine yang ditampung selama 24 jam, dan pemeriksaan daerah. Kemo dilakukan pada hari Selasa (26/8). Obat-obatan yang diberikan juga sama (paclictaxel dan carboplatin).

Namun, effek yang dirasakan ternyata lebih berat dari kemoterapi sebelumnya. Satu hari paska kemo, Ike mual-mual, diare dan beberapa kali muntah, meskipun sebelum kemo telah di-injeksikan obat anti mual Ranitidine. Dokter Hezza memberikan resep New diatabs untuk anti diare tapi aku lupa obat anti muntahnya.


Sampai dua hari setelah kemo, kondisi Ike masih lemah. Itulah sebabnya dokter tidak mengizinkan kami pulang. Biasanya dua hari setelah kemo, kami diizinkan untuk pulang.
Tanggal 30 Agustus 2008, dokter melakukan punksi pleura (pengambilan cairan di paru-paru). Ini adalah punksi yang ketujuh sejak bulan Juni lalu. Pada pengambilan cairan ini, diperoleh 1000ml berwarna kehitaman. Kami selalu berharap, ketika diare do’a kami adalah semoga penyakit yang ada didalam tubuh Ike keluar bersama dengan diare-nya. Demikian juga ketika melihat cairan yang berwarna agak hitam itu, kami pun berdo’a semoga sel-sel kanker, sel-sel yang sudah dirusak kanker, dan penyakit-penyakit yang diakibatkan cairan itu, keluar bersama cairan pleura.
Hari ini, akhir Agustus 2008, dokter Hezza berdialog empat mata denganku. Dia memberitahukan progress kemoterapi dari yang pertama sampai yang ketiga ini. Aku tak akan menceritakan pembicaraan itu di blog ini. Aku hanya berharap, bantuan do’a dari pembaca untuk kesembuhan Ike. AKu yakin, do’a para pembaca mempunyai kekuatan yang maha dahsyat dari Sang Khalik untuk menyembuhkan kanker paru Ike, dan sekaligus bisa mematahkan teori kedokteran yang disampaikan oleh dr.Hezza.

Ramadhan di RS Persahabatan
Ahad 31/8, hari terakhir bulan Sya’ban 1429H. Kami belum juga diperbolehkan pulang. Harus kuakui, hari ini aku ingin segera keluar dari RS ini, mengawali Ramadhan besok dengan anak-anak di rumah Bogor. Tapi memang kondisi Ike belum memungkinkan karena hari-hari ini masih dalam masa pemulihan efek paska kemo. Entahlah, hari ini ada rasa sedih yang biasanya tidak kurasakan. Rasa rindu dengan anak-anak benar-benar menjadi beban yang menggelayut, apalagi besok Ramadhan. Ramadhan ini, kami ingin mengajarkan berpuasa pada si kembar. Kami juga ingin memonitor tadarusannya Ghifary, hal yang rutin dilakukan ketika Ramadhan. Ah, memang harus bersabar menghadapai ujian ini…..

Ahad malam, Masjid RS Persahabatan melaksanakan sholat tarawih 8 rokaat plus witir 3 rakaat. Full. Dinihari, tidak sulit untuk mencari tempat dan menu makan sahur. Di dalam RS ada kantin dengan berbagai menu yang buka 24 jam selama Ramadhan. Kalau mau pilihan lain, banyak warung tempat makan di luar areal RSP. Untuk kebutuhan jasmani, di RSP ini cukup memadai dan sangat membantu ketika menjalankan puasa.

Di moment Ramadhan ini, ketika do’a gampang terkabul, aku memohon pada Allah SWT agar penyakit yang diderita isteriku segera dihilangkan. AKu juga memohon semoga ketabahan, kesabaran, dan ketawakkalan selalu bersama kami dalam menjalani ujian ini.
"Allahumma robban naas, adzhibil ba’sa wasyfi Anta syafi. Laa syifaa’a illa syifa uka.
Syifaan la yughodiru saqoma."

“Ya Allah Tuhan (Pemelihara) Manusia, Hilangkan rasa sakit ini dan sembuhkanlah. Engkaulah Dzat yang Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari –Mu. Kesembuhan yang tidak mendatangkan penyakit.”

Selasa (3/9) kami diizinkan pulang ke Bogor setelah kondisi Ike memungkinkan untuk itu. Tapi protocol RS mengharuskan kami kembali untuk CT scan Thorax pada tanggal 11 September.
Baca Selengkapnya...

Jumat, September 12, 2008

KANKER PARU (Bagian 4 dari 4)

PENGOBATAN dan PERAWATAN

Pengobatan Bedah
Hanya diindikasikan untuk KPKBSK stage I atau II atau untuk pengobatan paliatif yaitu pada kondisi mengancam nyawa misal batuk darah masif, distres pernapasan karena sindrom vena kava superior, nyeri hebat pada Pancoast tumor, nyeri hebat pada sindrom pleksus brakialis. Jika pada saat bedah didapat pembesaran KGB maka semua harus diangkat dan pada kasus pasca bedah dengan metastasis KGB mediastinal (N2) dipertimbangkan pemberian radioterapi dan/atau kemoterapi.

Bedah paliatif lain dilakukan oleh dokter bedah syaraf yaitu membuang tumor metastasis yang berupa soliter nodule di otak dan menimbulkan gangguan kualitas hidup penderita. Pilihan lain untuk tumor meta dikepala adalah menggunakan cyber knife yang sudah dapat dilakukan beberapa senter di Indonesia.

Bedah adalah terapi lokal dan dapat terjadi stage pre-bedah (cTNM) berbeda dengan diagnosis pasca-bedah. Jika terjadi perbedaan maka stage yang digunakan adalah stage pasca-bedah (pTNM) dan pilihan terapi tergantung pada hasil akhir.
Di RS Persahabatan untuk KPKBSK stage IIIA jika memungkinkan diberikan neoadjuvan therapy yaitu memberikan kemoterapi 2-3 siklus dilakukan pemeriksaan ulang untuk re-staging jika terjadi down staging atau tetap maka bedah dilakukan.

Radioterapi
Radioterapi atau iradiasi diberikan pada kasus stage III dan IV KPKBSK, dapat diberikan tunggal untuk mengatasi masalah di paru (terapi lokal) atau gabungan dengan kemoterapi. Radioterapi dapat diberikan jika sistem homeostatik (darah) baik yaitu:
• HB > 10 gr%
• Leukosit > 4.000/dl
• Trombosit > 100.000/dl

Dosis untuk kanker primer adalah 5.000 – 6.000 cGy dengan menggunakan COBALT atau LINAC dengan cara pemberian 200 cGy/x/hari, 5 hari dalam seminggu. Pemberian radiosensitiser dapat lebih meningkatkan respons irradiasi itu, misalnya dengan memberikan obat anti-kanker karboplatin, golongan taxan, gemsitabine, capecitabine dengan dosis sangat kecil sehingga tidak mempunyai efek sistemik. Radioterapi dapat diberikan sendiri (radiotherapy only) atau kombinasi dengan kemoterapi (konkuren, sekuensial atau alternating) meskipun sebagai konsekuensinya toksisiti menjadi lebih banyak dan sangat mengganggu.

Evaluasi renspons irradiasi dilakukan setiap setelah pemberian 10x (1.000 cGy) dengan foto toraks.
• Respons komplit : tumor menghilang 100%, iradiasi dapat dilanjutkan sampai selesai
• Respons sebagian/parsial : tumor mengecil <> 50%, irradiasi dapat dilanjutkan dan nilai kembali setelah 10x pemberian berikutnya.
• Tumor menetap/stabil : tumor mengecil <> 25% atau tumbuh tumor baru maka irradiasi harus dihentikan.

Pemberian irradiasi untuk KPKSK harus diberikan setelah pasien mendapat kemoterapi 6 siklus.

Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan pada semua jenis histologis kanker paru.
• Kemoterapi untuk KPKSK
• Kemoterapi adalah terapi pilihan untuk KPKSK stage terbatas atau stage luas. Tambahan radiasi kepala dilakukan setelah kemoterapi 6 siklus.
• Kemoterapi untuk KPKBSK berdasarkan stage. Kemoterapi dapat diberikan pada semua stage tetapi pada stage I dan II pascabedah kemoterapi ditentukan berdasarkan stage pascabedah. Kemoterapi untuk KPKBS stage III dan IV merupakan terapi paliatif. Stage I dan II yang inoperable cases ( PS buruk atau tidak bersedia di operasi atau ada kontraindikasi untuk operasi) dapat dianjurkan kemoterapi dan sebaiknya dipertimbangkan pula radioterapi.

Kemoterapi dapat diberikan jika memenuhi syarat antara lain: keadaan umum baik skala karnofsky >70), fungsi hati, ginjal dan sistem homeostatik (darah) baik dan masalah finasial dapat diatasi. Syarat untuk hemostatik yang memenuhi syarat adalah ;
• HB > 10 gr%
• Leukosit > 4.000/dl
• Trombosit > 100.000/dl

Toksisiti kemoterapi
Evaluasi toksisiti non-hematologik segera setelah pemberian kemoterapi dimulai, toksisiti itu dinilai tingat keparahannya berdasarkan skala toksisiti WHO sedangkan toksisiti hematologik sebaiknya dilakukan setiap 1 minggu. Berat ringannya toksisiti akan mempengaruhi jadwal pemberian kemoterapi berikutnya. Toksisiti non-hematologik yang paling sering timbul
• Mual dan muntah
• Diare
• Neuropati
• Alopesia

Toksisiti hematologi grade III/IV harus segera dikoreksi untuk menghindarkan terjadinya neutropenia fever yaitu demam pada pasien dengan neutrofil <> 2 minggu.

Rejimen kemoterapi
Kemoterapi untuk kanker paru minimal berupa rejimen yang terdiri dari lebih dari 1 obat anti-kanker dan diberikan dengan siklus 21 atau 28 hari setiap siklusnya.

Kemoterapi untuk KPKSK diberikan sampai 6 siklus dengan ”cisplatin based” rejimen yang diberikan :
• Sisplatin + etoposid
• Sisplatin + irinotekan (CPT-11)
• Pada keadaan tertentu sisplatin dapat digantikan dengan karboplatin dan irinotekan digantikan dengan dosetaksel.

Kemoterapi untuk KPKBSK dapat 6 siklus (pada kasus tertentu diberikan sampai lebih dari 6 siklus) dengan ”platinum based” rejimen yang diberikan sebagai terapi lini pertama (first line) adalah :
• Karboplatin/sisplatin + etoposid
• Karboplatin/sisplatin + gemsitabin
• Karboplatin/sisplatin + paklitaksel
• Karboplatin/sisplatin + dosetaksel

Respons kemoterapi
Respons kemoterapi dapat dinilai dari 2 sisi, dari pasien disebut dengan respons subyektif dan dari penyakitnya atau tumornya disebut dengan respons obyektif.

Respons subyektif..
Penilaian respons subyektif dilakukan setiap akan memberikan siklus kemoterapi berikutnya. Respons yang dinilai adalah apakah terjadi pertambahan berat badan dan/atau penurunan keluhan akibat tumornya.

Respons obyektif yaitu menilai respons pada tumor primernya.
Respons obyektif kemoterapi dilakukan minimal setelah pemberian 2 siklus ( H -1 siklus ke 3) dengan foto toraks. CT-scan dilakukan untuk menilai respons objektif setelah 3 siklus ( H -1 siklus ke 4).

Respons obyektif menggunakan kriteria
• Respons komplit (CR = complete response) jika tumor hilang 100% dan menetap dalam 3 minggu
• Respons sebagian (PR = partial response) jika tumor mengecil <> 50% dan menetap dalam 3 minggu
• Menetap (SD = stable diseases) jika tumor mengecil < pd =" progressive"> 25% atau tumbul tumor atau metastasis baru.

Sikap Untuk Evaluasi Kemoterapi
Penilaian dari evalausi respons kemoterapi harus mewakili respons subyektif dan obyektif.

Pada KPKSK jika pada evaluasi pertama (setelah pemberian 3 siklus menjelang pemberian siklus ke-4) terdapat CR/PR kemoterapi dilanjutkan sampai 6 siklus, jika terdapat SD/PD evaluasi ulang hasil pemeriksan patologi anatomi, apakah benar KPKSK??

Pada KPKBSK jika pada evaluasi pertama (setelah pemberian 3 siklus menjelang pemberian siklus ke-4) terdapat CR/PR atau SD tetapi respons subyektif baik maka kemoterapi dapat dilanjutkan sampai 6 siklus. Jika respons kemoterapi PR meskipun respons subyektif baik maka kemoterapi tetap dapat diberikan dengan memberikan rejimen yang berbeda atau lini kedua (second line).

Targeted Therapy.
Targeted therapy adalah obat kanker yang menggunakan reseptor untuk membunuh sel kanker, yang telah digunakan luas saat ini adalah obat yang bekerja sebagai TKI (tirosin kinase inhibitor). Seperti erlotinib dan gefitinib, obat golongan ini lebih sederhana cara pemberiannya dan ringan efek sampingnya, tetapi pemanfaatannya sebagai terapi lini pertama (first line) masih perlu pembuktian lebih lanjut.
Penggunaan obat obat lain misal imunoterapi, herbal medicine, chinese traditional medicine, dll masih dalam penelitian dan belum menjadi standar pengobatan kanker paru.

NUTRISI PASIEN KANKER
Mengatur diet termasuk “urusan penting” dalam pencegahan dan pengobatan kanker, tetapi masih banyak yang kurang menyadari atau kurang disiplin menjalaninya. Penyebabnya banyak. Mungkin memang belum tahu. Mungkin kurang ditekankan oleh dokter. Atau sebenarnya dokter sudah menyarankan untuk berdiet tapi tidak dihiraukan karena dianggap tidak terlalu penting. Mungkin juga bosan, tidak telaten, atau kehilangan selera makan.
Tetapi setelah tahu bahwa kanker ternyata penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi dan kencing manis, tentunya kita menjadi sadar tentang pentingnya mengatur pola makan untuk memerangi kanker, seperti sadarnya penderita tekanan darah tinggi untuk tidak makan sate kambing dan minum kopi, atau sadarnya penderita diabetes untuk tidak terlalu banyak makan dan minum yang manis-manis.

Pantangan Bagi Pejuang Kanker
Saat ini dikenal berbagai macam diet untuk pejuang kanker. Ada diet yang “umum” seperti yang selama ini dikenal dan diikuti kebanyakan orang, dan sekarang banyak pula yang mengikuti pola diet “food combining”, diet sesuai golongan darah, maupun diet jenis lain.
Menurut Ny. Ning Harmanto dan beberapa sumber lain, dalam berdiet ada pantangan-pantangan yang harus dihindari pejuang kanker:
Makanan yang menimbulkan alergi (merangsang produksi lendir yang merupakan “makanan” kanker).
Sayuran: tauge (meningkatkan daya tumbuh kanker), sawi putih, kangkung (mengurangi daya serap obat), cabai (meningkatkan aktivitas bawah sadar sehingga menghabiskan persediaan oksigen).
Buah: lengkeng, nangka (meningkatkan daya tumbuh kanker), nanas, anggur, durian, duku (mengandung alkohol).
Minuman: es (menghambat sirkulasi darah), alkohol (meningkatkan aktivitas bawah sadar), softdrink (karsinogen), kopi, coklat, susu (merangsang lendir dan membuat tubuh bersifat asam).
Seafood: udang, kerang, cumi2, kepiting (tinggi lemak).
Daging: kambing, sapi, kerbau, babi (berlemak dan membuat tubuh asam), ayam negeri, bebek, kalkun, burung (disuntik hormon pertumbuhan, berlemak), terutama kulit dan jerohan (tempat berkumpulnya racun-racun).
Makanan yang dipanggang, dibakar, dan digoreng dengan minyak jelantah atau sampai gosong. Makanan serta minuman yang mengandung pengawet, pewarna, perasa, dan zat-zat kimia buatan. Kesemuanya memicu kanker.

Makanan Yang Dianjurkan
Selain menghindari berbagai makanan dan minuman yang menjadi pantangan, yang tidak kalah pentingnya adalah mengkonsumsi makanan dan minuman yang menjadi anjuran. Jenis makanan ini dianjurkan karena mengandung zat-zat yang secara langsung maupun tidak langsung membantu menghancurkan kanker, mencegah kanker menyebar, mencegah terbentuknya sel kanker, mencegah sel sehat berubah menjadi sel kanker, atau mengembalikan sel kanker menjadi sel sehat kembali.
Jenis makanan dan minuman yang dianjurkan untuk dikonsumsi tersebut di antaranya:
Sayuran berwarna hijau tua: bayam, brokoli, sawi hijau, kailan, katuk, kenikir, pegagan, daun dewa, sambungnyawa, dll.
Sayuran berwarna hijau muda
: selada, selada air, daun bawang.
Sayuran berwarna terang: kubis, bunga kol, lobak, wortel, kentang, rebung, ubi, dll. +
Sayuran buah: tomat, terong, gambas, mentimun, pepaya, labu siam, kacang-kacangan, jagung, dll.
Buah-buahan: apel Malang/hijau, pepaya, tomat, jeruk, jambu biji, mangga, dll.
Aneka jamur. Beras, sayuran, dan buah sebisa mungkin yang organik.
Lauk-pauk: kacang-kacangan, tempe, tahu, ikan, telur ayam kampung, ayam kampung.
Air: gunakan air suling atau air yang dijernihkan dengan penjernih air berkualitas untuk segala keperluan masak-memasak.

Cara Penyajian
Cara memasak dan menyajikan makanan juga memegang peranan penting. Sejauh memungkinkan sebaiknya bahan makanan kita dalam kondisi segar/baru, 80% di antaranya dikonsumsi dalam kondisi segar dan mentah, terutama sayuran dan buah-buahan. Pejuang kanker dianjurkan setiap hari meminum jus buah dan sayur dari 1 kg bahan (wortel, apel, tomat, bayam, brokoli, dsb dijus tanpa air). Ini meningkatkan kadar antioksidan dan enzim-enzim tubuh untuk membunuh sel kanker. Jus harus diminum segera setelah dibuat (maksimum 10 menit), tidak boleh dimasukkan kulkas.
Makanan yang tidak memungkinkan dikonsumsi mentah sebaiknya dikukus, ditim, dipepes, ditumis, atau disayur. Penggunaan minyak dibolehkan tapi dibatasi, dan harus minyak baru.
Untuk memasak dan menyajikan hidangan gunakan alat dari stainless steel, keramik, atau kaca, jangan menggunakan alumunium, teflon, atau plastik.

Sumber Tulisan:
www.klikpdpi.com
www.rumahkanker.com
www.canhope.com.sg
dll.
Baca Selengkapnya...

KANKER PARU (Bagian 3 dari 4)

Diagnosis

Jika Anda mempunyai gejala atau hasil skrining yang mengarah ke kanker paru-paru, dokter harus mencari tahu apakah gejala tersebut berasal dari kanker atau penyakit yang lain. Anda akan diminta untuk menjalani tes darah dan prosedur diagnostik berikut ini:
Pemeriksaan Fisik
• Sinar X untuk dada
• Computed Tomography (CT) Scan

Dokter Anda mungkin meminta satu atau beberapa tes berikut ini untuk mengumpulkan sampel:
Sitologi dahak (sputum): Dahak (sputum) dikeluarkan dari paru-paru. Laboratorium akan
mengambil sampel dahak (sputum) untuk memeriksa apakah ada sel-sel kanker.
Thoracentesis: Dokter menggunakan jarum panjang untuk mengeluarkan cairan (cairan
pleural) dari dada. Laboratorium akan memeriksa cairan untuk mencari apakah ada
sel-sel kanker.
Bronkoskopi: Dokter memasukkan tabung tipis bercahaya (bronkoskop) melalui hidung atau
mulut ke dalam paru-paru. Dokter mengambil sampel sel dengan jarum, sikat atau alat lain.
Dokter juga bisa membersihkan bagian itu dengan air, untuk mengumpulkan sel dalam air.




Aspirasi jarum halus: Dokter menggunakan jarum tipis untuk mengangkat jaringan atau cairan dari paru-paru atau kelenjar getah bening.
Biopsi terbuka: Jika jaringan tumornya sukar dicapai, dokter mungkin perlu melakukan biopsi langsung pada tumor paru-paru atau kelenjar getah bening melalui insisi di dinding dada.

Staging Kanker Paru
Staging (penderajatan) untuk kanker paru berdasarkan tumor (T) dan penyebarannya ke getah bening (N) dan organ lain (M).

Stage kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK) terdiri dari :
Stage terbatas (limited) jika hanya melibatkan satu sisi paru (hemitoraks)
Stage luas (extensived) jika sudah meluas dari satu hemitoraks atau menyebar ke organ lain.



Stage kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) dibagi atas :
Stage 0, IA, IB, IIA, IIB, IIIA, IIIB dan IV yang ditentukan menurut International Staging System for Lung Cancer 1997, berdasarkan sistem TNM.



Baca Selengkapnya...

Rabu, September 10, 2008

KANKER PARU (Bagian 2 dari 4)


Faktor Risiko kanker paru :

Laki-laki,
Usia lebih dari 40 tahun
Perokok
Tinggal/bekerja di lingkungan yang mengandung zat karsinogen atau polusi
Paparan industri / lingkungan kerja tertentu
Perempuan perokok pasif
Riwayat pernah mendapat kanker organ lain atau anggota keluarga dekat yang menderita kanker paru (masih dalam penelitian).
Tuberkulosis paru (scar cancer),


Penyebab
Dokter tidak selalu bisa menjelaskan mengapa ada orang yang mengidap kanker paru-paru sedangkan orang lain terhindar dari penyakit itu. Namun, kita tahu bahwa orang dengan faktor-faktor risiko tertentu lebih besar kemungkinannya terkena kanker paru-paru.

Orang-orang yang termasuk dalam kelompok atau terpapar pada faktor risiko di atas dan mempunyai tanda dan gejala respirasi yaitu batuk, sesak napas, nyeri dada disebut golongan risiko tinggi (GRT) maka sebaiknya segera dirujuk ke dokter spesialis paru.

Merokok adalah faktor risiko utama yang paling penting untuk kanker paru-paru. Merokok menjadi penyebab lebih dari 80% kanker paru-paru di seluruh dunia. Bahan-bahan berbahaya di dalam rokok bisa merusak sel paru-paru. Seiring berjalannya waktu, sel-sel yang rusak ini bisa berubah menjadi kanker. Itulah sebabnya mengapa menghisap rokok, pipa, atau cerutu bisa menyebabkan kanker paru-paru. Selain itu, perokok pasif atau terpapar asap rokok juga bisa menyebabkan kanker paru-paru pada orang bukan perokok. Semakin sering seseorang terpapar asap rokok, semakin besar risikonya terkena kanker paru-paru.
Faktor risiko lainnya untuk kanker paru-paru antara lain radon (sebuah gas radioaktif), asbestos, arsenik, krom, nikel dan polusi udara. Orang dengan riwayat keluarga mengidap kanker paru-paru juga memiliki tingkat risiko yang sedikit lebih besar. Orang yang pernah mengidap kanker paru-paru punya risiko yang lebih besar untuk mengidap tumor paru-paru yang kedua. Sebagian besar orang sudah berusia lebih dari 65 tahun saat didiagnosa mengidapkanker paru-paru.

Gejala
Kanker paru-paru stadium dini seringkali tidak menunjukkan gejala apapun. Tapi dengan bertumbuhnya kanker, gejala yang umum terjadi antara lain:

Keluhan utama:
Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen) lebih dari 3 minggu
Batuk darah
Sesak napas
Suara serak
Nyeri dada yang persisten
Sulit/sakit menelan
Benjolan di pangkal leher
Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang hebat.

Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah tulang.

Ada pula gejala dan keluhan tidak khas seperti :
Berat badan berkurang
Nafsu makan hilang
Demam hilang timbul
Sindrom paraneoplastik, seperti hypertrophic pulmonary osteoartheopathy, trombosis vena perifer dan neuropatia.
Baca Selengkapnya...

KANKER PARU (Bagian 1 dari 4)

Apakah Kanker Paru-Paru itu?

Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling parah di seluruh dunia. Lima jenis kanker yang paling umum adalah paru-paru, payudara, colorectal, lambung dan hati. Di seluruh dunia, lebih dari 10 juta orang didiagnosa mengidap kanker setiap tahunnya. Namun, dengan kemajuan pengobatan kanker, penderita kini bisa berbesar hati karena tahu bahwa mereka dapat disembuhkan (Laporan Kanker Dunia 2003 dari World Health Organisation, Badan Internasional untuk Riset Kanker).

Pada stadium dini, kanker paru cukup sulit dikenali. Bila ukurannya masih kecil, atau kira-kira kurang dari 3 cm, penyakit tersebut umumnya tidak memberikan keluhan yang berarti. Bila ukuran kanker sudah lebih besar dan menjalar ke berbagai organ lain, barulah akan menimbulkan keluhan, seperti batuk-batuk sampai batuk yang disertai darah. Tak jarang pula, timbul sesak napas disertai suara mengi setempat.

Sesak napas umumnya timbul secara perlahan, dan makin lama makin berat. Sesak nafas ini terjadi sebagai akibat dari terjadinya penumpukan cairan di rongga pleura (rongga antara lapisan paru dan dinding dada). Volume cairan itu sendiri bisa mencapai satu liter lebih. Bayangkan, cairan yang sedemikian banyaknya tentu akan menimbulkan kesulitan untuk menarik dan mengeluarkan nafas.

Ada dua jenis kanker paru-paru utama:

Kanker paru-paru sel kecil (SCLC/Small cell lung cancer)
SCLC dapat tumbuh dan menyebar cepat ke aliran darah dan bagian tubuh lain. Seringkali, penyakit ini sudah dalam tahap lanjut ketika terdiagnosa. Biasanya, kanker ini diobati dengan kemoterapi dan bukan pembedahan.

Tahapan Kanker Paru Paru Sel Kecil
Dokter membagi kanker paru-paru sel kecil menjadi dua tahapan:
1. Tahap terbatas: Kanker hanya ditemukan pada satu paru-paru saja dan pada jaringan di sekitarnya.
2. Tahap ekstensif: Kanker ditemukan di jaringan dada di luar paru-paru tempat asalnya. Atau kanker ditemukan di organ-organ tubuh yang jauh.

Kanker paru-paru bukan sel kecil (NSCLC/Non-small cell lung cancer)
NSCLC merupakan jenis kanker paru-paru yang lebih umum, dan tidak seagresif SCLC. NSCLC cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat. Jika terdeteksi sejak dini, pembedahan dan/atau terapi radiasi dan kemoterapi bisa memberikan kemungkinan untuk sembuh. Ada 3 subtipe utama dari kanker paru-paru bukan sel kecil, yaitu adenocarcinoma, carcinoma sel squamosa dan carcinoma sel besar.
Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Lebih dari 80% dari semua kanker paru-paru termasuk dalam jenis kanker bukan sel kecil.

Tahapan pada Kanker Paru-Paru Bukan Sel Kecil
Tahap tersembunyi: Sel kanker paru-paru ditemukan di dahak (sputum) atau di dalam sampel air yang dikumpulkan saat bronkoskopi, tapi tumor tidak terlihat di paru-paru.

Stadium 0: Sel-sel kanker ditemukan hanya pada lapisan terdalam paru-paru. Tumor belum tumbuh menembus lapisan ini. Tumor Stadium 0 juga disebut carcinoma in situ. Tumor ini bukan kanker invasif.

Stadium I: Tumor paru-paru ini bukan kanker invasif. Tumor ini telah tumbuh menembus lapisan terdalam paru-paru dan masuk ke jaringan paru-paru yang lebih dalam. Sel-sel kanker tidak ditemukan pada kelenjar getah bening di sekitarnya.

Stadium II: Tumor paru-paru bisa dalam berbagai ukuran, tapi tumor ini belum menyerang organ-organ tubuh di sekitarnya. Sel-sel kanker ditemukan pada kelenjar getah bening di dekatnya.

Stadium III: Tumor paru-paru ini telah menyebar ke organ tubuh di sekitarnya, atau ke dinding dada, diafragma, pembuluh besar atau kelenjar getah bening di sisi yang sama ataupun di sisi yang berlawanan dari tumor tersebut.

Stadium IV: Pertumbuhan yang ganas bisa ditemukan di lebih dari satu lobus paru-paru yang sama, atau di paru-paru yang lain. Sel-sel kanker dapat ditemukan di bagian lain tubuh, misalnya di otak, kelenjar adrenal, hati atau tulang.

Penemuan
Pengenalan awal penyakit ini sulit dilakukan bila hanya berdasarkan keluhan saja. Biasanya keluhan ringan terjadi pada mereka yang masih dalam stage dini yaitu stage I dan II. Data di Indonesia maupun laporan negara maju kebanyakan kasus kanker paru terdiagnosis ketika penyakit telah berada pada stage lanjut (stage III dan IV).

Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk pengenalan awal ini, selain pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan foto toraks dan/atau pemeriksaan sitologi sputum. Pada foto toraks dapat ditemukan gambaran tumor dengan tepi yang tidak rata dan penarikan pleura dan bahkan destruksi tulang dinding dada. Tidak jarang ditemukan gambaran efusi pleura masif sehingga tumor tidak terlihat. Sitologi sputum akan memberikan hasil positif jika tumor ada dibagian sentral atau intrabronkus.

Kemajuan di bidang teknologi endoskopi autoflouresensi telah terbukti dapat mendeteksi lesi prakanker maupun lesi kanker yang berlokasi sentral. Perubahan yang ditemukan pada mukosa bronkus pada lesi keganasan stadium dini sulit dilihat dengan bronkoskop konvensional. Hal itu dapat diatasi dengan bronkoskop autoflouresensi karena dapat mendeteksi lesi karsinoma in situ yang mungkin terlihat normal dengan bronkoskop biasa.

PENTING.!!!!!!
Perhatian khusus harus diberikan kepada pasien yang masuk dalam kelompok risiko dengan diagnosis TB-paru (tuberkulosis paru) dan mendapat pengobatan obat anti-tuberkulosis (OAT). Mereka harus dievaluasi ketat. Jika dalam evaluasi 1 bulan pertama menunjukkan perburukan sebaiknya dipikirkan ke arah kemungkinan kanker paru dan dirujuk ke dokter spesialis paru. Khusus yang disertai keluhan nyeri yang persisten di bahu /lengan /dada dengan ”infiltrat” di puncak paru , bila nyeri tidak hilang dalam 1 – 2 minggu pengobatan kanker paru segera dievaluasi secara amat terarah.

Tes skrining dapat membantu dokter menemukan dan mengobati kanker sejak dini. Beberapa metode pendeteksian kanker paru-paru telah diteliti sebagai uji skrining. Metode-metode dalam penelitian ini mencakup tes dahak (sputum, yaitu lendir yang dibawa dari paru-paru melalui batuk), sinar X untuk dada, atau CT scan spiral (helical).


Baca Selengkapnya...

Kamis, September 04, 2008

“Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan“

Dari hidayatullah.com

Selain memerintah syaum, dalam menyambut menjelang bulan Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan. Inilah 'azimat' Nabi tatkala memasuki Ramadhan!


“Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”

Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”

“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”

“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.”

“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”

Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”

“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”

“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”

“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”

“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Baca Selengkapnya...

Rabu, September 03, 2008

KEMOTERAPI KEDUA (RS Persahabatan, 3 s.d.8 Agustus 2008)

Kondisi Ike secara umum baik, hanya sesekali merasa sesak. Tiga hari menjelang kemoterapi kedua, helai demi helai rambut mulai berguguran. Tahitian Noni Juice yang sampai saat ini masih terus dikonsumsi sebanyak 500ml per hari tidak dapat mengimbangi sepenuhnya efek dari kemotrapi yang pertama. Namun demikian, kesehatan kondisi fisik Ike masih tetap terjaga. Mual, pusing, perasaan tidak nyaman, kebas (kesemutan) dan berbagai efek samping yang biasanya mengiringi kemoterapi tidak dirasakan. Hanya rambut rontok!
Paska kemo pertama itu, Ike mengkonsumsi jus buah setiap hari dan tidak mengkonsumsi daging dan makanan berserat, betul-betul vegetarian.

Paska kemo pertama itu, Ike mengkonsumsi jus buah setiap hari dan tidak mengkonsumsi daging dan makanan berserat, betul-betul vegetarian.

Jum’at (1/8), aku menghubungi bu Lina (Penanggung Jawab Ruangan Soka Bawah) untuk memesan kamar perawatan yang akan kami gunakan mulai hari Senin. Booking (istilah para perawat carter) perlu dilakukan untuk mengantisipasi ketiadaan kamar perawatan pada hari H kemoterapi.
Ahad (3/8), sejak jam 6 pagi urine mulai ditampung sampai 24 jam kedepan. Sengaja kami lakukan mulai dari rumah agar masa menginap di RS menjadi tidak terlalu lama. Kami masih ingin menikmati hari-hari bersama anak-anak di Bogor.
Sore hari, kami ke Jakarta lagi naek Pakuan AC. Kami menerima tawaran seorang kawan untuk beristirahat dan menginap gratis di sebuah hotel bintang tiga di Gondangdia Jakarta Pusat dengan pertimbangan supaya hari Senin pagi bisa segera tiba di RS dan tidak terlalu lelah.

Senin (4/8) pagi saat tiba di RSP aku langsung mengambil nomor antrian pendaftaran, sambil menunggu panggilan ini, aku ke Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap di Ruangan IGD dengan membawa copy kartu askes, kartu Pasien RSP, dan Protokol kemo kedua, dan kertas kecil sejenis nota dari Ruang Soka Bawah yang menyatakan bahwa kamar telah tersedia. Dari sini aku mendapatkan list pendek, yang isinya antara lain penanggung jawab biaya perawatan. List pendek ini kubawa ke Loket Askes untuk mendapatkan Surat Jaminan Perawatan (SJP). SJP yang kuperoleh di loket ini, dibawa ke kantor Askes RSP (Kantor Askes dalam RSP ini dikenal dengan sebutan “Loket 32”) untuk mendapatkan cap pengesahan perawatan yang akan berlaku satu minggu dan bisa diperpanjang beberapa kali selama pasien dirawat. Dari sini, baru kami bisa ke ruang perawatan kelas II di Soka Bawah.

Hari ini (Senin 4/8) siang, sample dari urine yang telah ditampung selama 24 jam dan sample darah dibawa ke Laboratorium. Dua unsur ini sangat penting untuk menentukan layak tidaknya seorang pasien menjalani kemoterapi . Sore hari hasil dari laboratorium kuambil. Semua unsur dinyatakan layak untuk menjalani kemo kedua.

Hari Selasa (5/8) resep obat kemo kuterima dari dr. Hezza, dokter muda yang pada bulan Agustus ini menjadi penanggung jawab ruangan Soka Bawah. Persis seperti resep obat kemo pertama, resep ini dilaporkan ke loket 32 dan Direktur RSP untuk mendapatkan pengesahan, setelah itu baru bisa dilakukan pengambilan obat.
Aku ke apotik Sana Medika, untuk mengambil obat-obatan kemoterapi yang terdiri dari Taxol/Anzatax (8 box) dan carboplatin (2 box). Dari HET yang tercantum di box obat, kutotal harganya mencapai tidak kurang dari 12 juta!
Peralatan pendukung kemo (jarum suntik, cairan infuse NaCl, bloodset) kubeli di apotik rawat inap di dalam RS.
Selasa tengah malam, cairan infuse NaCl mulai dipasang sampai jam 8 pagi,

Rabu (6/8) jam 8.00 s.d. 11 .30 infusan dilanjutkan dengan obat kemo anzatax (taxol) yang dicampur dalam NaCl. Jam 11.30 s.d. 15.00 infusan diganti dengan cairan NaCl tanpa campuran sebagai pembilas, jam 15.00 s.d. 18.30 giliran obat kemo carboplatin yang di-mix dengan NaCl diinfuskan. Terakhir adalah cairan NaCl tanpa campuran selama 8 jam.

Kamis (7/8), lega rasanya ketika peralatan infuse dilepaskan dari lengan Ike.. Hari ini sepenuhnya digunakan untuk mengantisipasi efek kemo yang mungkin timbul. Sampai sore hari kuamati, nyaris tidak ada efek kemoterapi.

Jum’at (8/8) kondisi Ike memungkinkan untuk pulang kembali ke Bogor. Pagi-pagi aku meminta billing biaya perawatan selama 5 hari ini. Billing ini kubawa ke Loket 32 Askes, dan diperoleh jumlah yang harus dibayar. Dari sini, aku melakukan penyetoran ke BRI di RSP. Setelah mendapatkan kuitansi, aku menyampaikannya kembali ke Loket 32 dan selanjutnya ke Soka Bawah.
Sebelum pulang, aku menerima resep obat pereda nyeri dan multivitamin untuk dikonsumsi di rumah, selain protocol untuk kemoterapi ketiga.
Jam 11.00, dek Fara-sepupu yang rajin nyambangi kami di RSP menjemput. Fara mengantar kami sampai di UKI, dari sini kami menggunakan taksi sampai ke rumah.
Jam 13.15 alhamdulillah kami tiba di Bogor, di rumah…….

Baca Selengkapnya...

Komentar via SMS

“setelah baca blog mas Sae, ana nangis. Cobaannya berat sekali, ya. Ana kepingin Bantu, tapi bisa apalah ana. Paling2 cuma bisa Bantu do’a semoga cobaan ini segera berakhir dengan kesembuhan mBak Ike, dan mas Sae tetap sabar.”

“Mas, kalo cerita dib log jangan yang sedih melulu donk. Isteri gue jadi nangis ngebayangin kondisi mBak Ike.Masak gak ada cerita yang lucu sih, kalo gak, copy paste aja dari situs cerita lucu. Kan blog-nya jadi variatif. Tapi…yang sabar ya Mas, semoga mBak Ike cepet sembuh”


“Blog-nya Ok, tapi koq kayak sejarah ‘sih. Mas lebih banyak cerita urutan peristiwa. Aku belum bisa nangkep gimana sikap dan pemikiran Mas thd persoalan yang ada ini. Mgkn saja kita bisa belajar dari Mas bgmn menghadapi masalah kayak gini. Sorry..kritik. he.he.he.. Mas Sae ‘kan gak pernah marah kalo dikritik...”


“Blognya masih gitu2 aja, mana cerita yang barunya? Update-donk”
Itulah beberapa SMS yang aku terima sejak kukabari kepada kawan-kawan bahwa aku punya Blog. Terus terang, aku berharap kawan-kawan yang membaca blog-ku bisa memberikan komentar di blog itu, bukan melalui SMS. Tapi mungkin harapanku terlalu muluk. Ada salah seorang kawan yang ngasih tau, ternyata, beberapa kawan mengetahui cerita dan isi blog setelah di-print-kan oleh kawan yang membacanya langsung melalui internet.

Sejak awal, blog ini memang dibuat untuk menjaga silaturahmi antara (keluarga)ku dengan kawan-kawan. Ada perasaan gembira yang teramat sangat, jika aku menerima SMS atau telepon dari kawan-kawan lama yang nun jauh dari Jakarta, atau sama-sama di Jakarta tapi tak pernah bertemu, menanyakan kabar berita keluarga. Ah, manusiawi-lah jika kita merasa senang ketika orang lain masih mengingat kita.
Aku ingin blog ini jadi buku harianku, seperti yang sering kulakukan pada masa-masa SMA. Aku yakin, kelak kita bisa merasakan hikmah dari setiap peristiwa demi peristiwa yang kita alami saat ini. Kalau pemikiran kita sudah dilandasi bahwa setiap kejadian ada hikmahnya, insya Allah kita tetap sabar menghadapi setiap persoalan hidup.
Sampai saat ini, Blogku memang “terlalu banyak” cerita soal kesehatan Ike, karena kawan-kawan yang nge-sms atau nelpon fokusnya pasti nanyakan perkembangan kesehatan Ike. Aku ingin informasi yang diterima kawan-kawan tentang kami adalah sama, meskipun cara menanggapinya berbeda. Itu persoalan individu masing-masinglah. Jujur saja, ketika aku menulis cerita tentang kondisi Ike, aku menulisnya dengan santai, ringan, dan apa adanya yang kami alami dan jalani, malah kadang-kadang kami berdua diskusi tentang draft yang akan kita posting.

Jadi, jangan sedih lagi donk, Lebih baik bantu kami dengan do’a untuk kesembuhan Ike dari kanker di paru-parunya. Aku berpendapat saat ini, kesedihan tuh tidak menyelesaikan masalah. Ada masalah? Ya, nikmati dan cari solusinya. Bila perlu, ke Pegadaian, karena Pegadaian: mengatasi masalah tanpa masalah.

Baca Selengkapnya...

Optimisme baru dari Hotel Raja'in Bogor (Rabu, 30 Juli 2008)

Aris Ahmad Jaya, trainer self motivator dari ABCo Bogor, pengarang buku 30 hari mencari jati diri hari ini mengundang kami untuk hadir memberikan sebuah testimoni dihadapan +/- 300 orang peserta di Hotel Raja’in, Jalan Pajajaran Kota Bogor.

Sebenernya acara dimulai jam 9.00 pagi, tapi karena pagi itu kami harus hadir di acara pertemuan orang tua murid TK Islam Qurrota’aini Baitussalam, kami baru bisa meluncur ke lokasi ba’da dzuhur. Hotel Rajain berjarak 6 km dari Bogor Raya Permai.


Kami diperkenalkan dengan Pak Aris ini oleh seorang temen pada awal Juni Tahun ini. Waktu itu, kami memang sedang mencari solusi mengatasi rasa sakit yang diderita isteri tanpa menggunakan obat. Kekuatan Sugesti-lah Saat itu kami diundang untuk mengikuti kegiatan suggestion power di sebuah Café di Jalan Pajajaran Kota Bogor. Gratis. Padahal untuk mengikuti kegiatan ini minimal perlu modal 500rb., Pak Aris mengajarkan untuk memanfaatkan suggestion power melalui olah tapping diri, sambil meyakinkan diri dengan cara melafalkan bahwa sebenernya apapun yang terjadi adalah kehendak Allah SWT, dan harus ikhlas menerimanya.

Tapping ini meliputi diantaranya melakukan ketukan beberapa kali pada beberapa bagian tubuh mulai dari kepala, wajah, tangan, dada, dll disertai dengan pengakuan keikhlasan atas cobaan yang diberikan oleh Allah SWT. Tidak ada waktu khusus untuk melakukan tapping ini. Tapi Ike melakukannya biasanya setelah sholat fardhu. Waktu yang dibutuhkan antara 10 s.d. 30 menit.
Berdasarkan pengakuan Ike, setiap selesai melakukan tapping ini, rasa sakit yang sebelumnya sangat dirasa, dan kekhawatiran pada hal-hal yang belum tentu terjadi di masa datang, menjadi hilang. INtinya apapun yang akan terjadi, ada keihlasan dalam menerimanya. Saat ini aku merasa bahwa metode tapping ini berhasil, setidaknya menghilangkan rasa sakit, dan sekaligus menghilangkan kekhawatiran terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi di masa yang akan datang.

Hari ini di Hotel Raja’in Bogor, Dari suasana yang ada, aku yakin para peserta sangat antusias mengikuti acara ini. Hal ini dibuktikan dengan acara yang berlangsung secara interaktif.
Dalam testimony dihadapan para peserta itu, Ike hanya menyampaikan bahwa cobaan berat berupa kanker paru-paru stadium 3b yang dialaminya adalah kehendak Allah SWt dan Ike ikhlas menerimanya. Bagaimana menikmati hidup dengan kondisi seperti ini? Dirawat di RS dalam waktu yang belum pasti, meninggalkan anak-anak yang masih kecil sekian lama, menahankan rasa sakit yang tiap hari menyerang; Ike menyerahkan urusan ini sepenuhnya pada Sang Maha Kuasa, ikhtiar medis tetap dilakukan. Untuk terapi non medis, mulai dari makanan sampai obat-obatan dilafazkan dan didahului dengan do’a untuk kesembuhan.

Dalam acara ini pula, Aris Ahmad Jaya-sang peneliti suggestion power- ingin membuka empati para peserta, tidak hanya terhadap Ike, tetapi juga terhadap orang lain diluar forum ini. Selain itu, Beliau juga ingin agar optimisme peserta bangkit, apapun “penderitaan “ yang dialami, Karena dengan optimisme itu nilai-nilai kesyukuran dapat terbangun dari setiap individu. Tidak melupakan Sang Khalik dalam suka maupun duka.

Dalam acara ini, hadirin juga diperkenalkan dengan Bpk. Ukim Komaruddin, seorang wakil kepala SMP Labschool Kebayoran yang mengarang buku “Menghimpun yang Berserak.” Beliau sangat bersahaja, Friendly, sama sekali Beliau tidak menampakkan bahwa Beliau adalah orang nomor 2 di Labshool. Kayaknya naïf kalau akademisi di Jakarta tidak mengenal Labschool, sebuah sekolah papan atas di Ibukota ini. Beliau justru mengakui bahwa beliau belajar kesederhanaan dari murid-muridnya yang notabene adalah anak-anak orang kaya. Pelajaran yang bisa kuambil dari buku yang dikarangnya adalah bahwa kita harus selalu berkaca diri ketika kita “merasa jadi orang penting” di lingkungan kita, bukan malah takabur dan meremehkan orang lain. Justru seharusnya perasaan “jadi orang penting” itu kita enyahkan jauh-jauh.
Kita juga bisa banyak belajar dari kesederhanaan orang lain, dari sikap orang lain, dan dari perbuatan orang lain, sehingga tidak akan ada perasaan bahwa kita adalah orang yang paling baik atau orang yang paling penting, atau orang yang paling bener sendiri.

Sebuah pencerahan baru untuk membuka cakrawala kemanusiaan yang kadang terlupakan…
Baca Selengkapnya...