Rabu, September 03, 2008

KEMOTERAPI KEDUA (RS Persahabatan, 3 s.d.8 Agustus 2008)

Kondisi Ike secara umum baik, hanya sesekali merasa sesak. Tiga hari menjelang kemoterapi kedua, helai demi helai rambut mulai berguguran. Tahitian Noni Juice yang sampai saat ini masih terus dikonsumsi sebanyak 500ml per hari tidak dapat mengimbangi sepenuhnya efek dari kemotrapi yang pertama. Namun demikian, kesehatan kondisi fisik Ike masih tetap terjaga. Mual, pusing, perasaan tidak nyaman, kebas (kesemutan) dan berbagai efek samping yang biasanya mengiringi kemoterapi tidak dirasakan. Hanya rambut rontok!
Paska kemo pertama itu, Ike mengkonsumsi jus buah setiap hari dan tidak mengkonsumsi daging dan makanan berserat, betul-betul vegetarian.

Paska kemo pertama itu, Ike mengkonsumsi jus buah setiap hari dan tidak mengkonsumsi daging dan makanan berserat, betul-betul vegetarian.

Jum’at (1/8), aku menghubungi bu Lina (Penanggung Jawab Ruangan Soka Bawah) untuk memesan kamar perawatan yang akan kami gunakan mulai hari Senin. Booking (istilah para perawat carter) perlu dilakukan untuk mengantisipasi ketiadaan kamar perawatan pada hari H kemoterapi.
Ahad (3/8), sejak jam 6 pagi urine mulai ditampung sampai 24 jam kedepan. Sengaja kami lakukan mulai dari rumah agar masa menginap di RS menjadi tidak terlalu lama. Kami masih ingin menikmati hari-hari bersama anak-anak di Bogor.
Sore hari, kami ke Jakarta lagi naek Pakuan AC. Kami menerima tawaran seorang kawan untuk beristirahat dan menginap gratis di sebuah hotel bintang tiga di Gondangdia Jakarta Pusat dengan pertimbangan supaya hari Senin pagi bisa segera tiba di RS dan tidak terlalu lelah.

Senin (4/8) pagi saat tiba di RSP aku langsung mengambil nomor antrian pendaftaran, sambil menunggu panggilan ini, aku ke Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap di Ruangan IGD dengan membawa copy kartu askes, kartu Pasien RSP, dan Protokol kemo kedua, dan kertas kecil sejenis nota dari Ruang Soka Bawah yang menyatakan bahwa kamar telah tersedia. Dari sini aku mendapatkan list pendek, yang isinya antara lain penanggung jawab biaya perawatan. List pendek ini kubawa ke Loket Askes untuk mendapatkan Surat Jaminan Perawatan (SJP). SJP yang kuperoleh di loket ini, dibawa ke kantor Askes RSP (Kantor Askes dalam RSP ini dikenal dengan sebutan “Loket 32”) untuk mendapatkan cap pengesahan perawatan yang akan berlaku satu minggu dan bisa diperpanjang beberapa kali selama pasien dirawat. Dari sini, baru kami bisa ke ruang perawatan kelas II di Soka Bawah.

Hari ini (Senin 4/8) siang, sample dari urine yang telah ditampung selama 24 jam dan sample darah dibawa ke Laboratorium. Dua unsur ini sangat penting untuk menentukan layak tidaknya seorang pasien menjalani kemoterapi . Sore hari hasil dari laboratorium kuambil. Semua unsur dinyatakan layak untuk menjalani kemo kedua.

Hari Selasa (5/8) resep obat kemo kuterima dari dr. Hezza, dokter muda yang pada bulan Agustus ini menjadi penanggung jawab ruangan Soka Bawah. Persis seperti resep obat kemo pertama, resep ini dilaporkan ke loket 32 dan Direktur RSP untuk mendapatkan pengesahan, setelah itu baru bisa dilakukan pengambilan obat.
Aku ke apotik Sana Medika, untuk mengambil obat-obatan kemoterapi yang terdiri dari Taxol/Anzatax (8 box) dan carboplatin (2 box). Dari HET yang tercantum di box obat, kutotal harganya mencapai tidak kurang dari 12 juta!
Peralatan pendukung kemo (jarum suntik, cairan infuse NaCl, bloodset) kubeli di apotik rawat inap di dalam RS.
Selasa tengah malam, cairan infuse NaCl mulai dipasang sampai jam 8 pagi,

Rabu (6/8) jam 8.00 s.d. 11 .30 infusan dilanjutkan dengan obat kemo anzatax (taxol) yang dicampur dalam NaCl. Jam 11.30 s.d. 15.00 infusan diganti dengan cairan NaCl tanpa campuran sebagai pembilas, jam 15.00 s.d. 18.30 giliran obat kemo carboplatin yang di-mix dengan NaCl diinfuskan. Terakhir adalah cairan NaCl tanpa campuran selama 8 jam.

Kamis (7/8), lega rasanya ketika peralatan infuse dilepaskan dari lengan Ike.. Hari ini sepenuhnya digunakan untuk mengantisipasi efek kemo yang mungkin timbul. Sampai sore hari kuamati, nyaris tidak ada efek kemoterapi.

Jum’at (8/8) kondisi Ike memungkinkan untuk pulang kembali ke Bogor. Pagi-pagi aku meminta billing biaya perawatan selama 5 hari ini. Billing ini kubawa ke Loket 32 Askes, dan diperoleh jumlah yang harus dibayar. Dari sini, aku melakukan penyetoran ke BRI di RSP. Setelah mendapatkan kuitansi, aku menyampaikannya kembali ke Loket 32 dan selanjutnya ke Soka Bawah.
Sebelum pulang, aku menerima resep obat pereda nyeri dan multivitamin untuk dikonsumsi di rumah, selain protocol untuk kemoterapi ketiga.
Jam 11.00, dek Fara-sepupu yang rajin nyambangi kami di RSP menjemput. Fara mengantar kami sampai di UKI, dari sini kami menggunakan taksi sampai ke rumah.
Jam 13.15 alhamdulillah kami tiba di Bogor, di rumah…….

Tidak ada komentar: